Bicara tentang kecepatan dalam dunia olahraga, bulu tangkis tak bisa tidak disebut. Bahkan cabang yang satu ini diklaim sebagai pemegang rekor tercepat.
Selain mengandalkan kelenturan, kelincahan dan ketepatan, kecepatan juga menjadi salah satu faktor penting yang sangat menentukan berhasil tidaknya seorang pebulutangkis di lapangan. Tak pelak di setiap pertandingan kita akan menemukan gerak pebulutangkis yang lincah, tangkas, dan penuh energi. Dan untuk menjadi seorang pemain hebat setidaknya harus memiliki keunggulan dalam hal-hal tersebut.
Salah satu yang membuat bulu tangkis disebut sebagai olahraga tercepat yakni pukulan smes (smash) para pemain. Bagi pecinta bulu tangkis melihat seorang pemain sigap melompat, dengan kedua kaki melayang di udara dan sedikit ditekuk melepaskan pukulan menukik ke bidang permainan lawan, mendatangkan nikmat tersendiri. Ya, smes melompat (jump smash) yang membuat kok meluncur deras ke bidang permainan lawan.
Di setiap turnamen besar, kita akan melihat kotak persegi di salah satu sudut lapangan yang menampilkan berapa angka laju smes seorang pemain. Dengan alat pengukur kecepatan atau speed gun, setelah seorang pemain melancarkan smes maka penonton akan langsung mendapatkan informasi kecepatan pukulan pemain dari angka yang muncul pada layar di kotak kecil itu. Biasanya komentator pertandingan turut mengabarkan berapa laju kok terutama bila mencapai angka mencengangkan.
Lantas siapa pemilik smes tercepat di cabang bulu tangkis dunia? Belum lama ini pemain ganda putra asal Denmark Mads Pieler Kolding diganjar cek senilai 21,000 Rupee. Pasalnya tandem Mads Pieler Koldings itu berhasil memecahkan rekor smes tercepat di India Premier Badminton League (PBL) yang baru saja berakhir.
Pemain 28 tahun yang turut mengantar Chennai Smashers sebagai juara-meski di final berpasangan dengan Chris Adcock gagal menyumbang poin mengahadapi wakil Mumbai Rockets, Lee Yong Dae Lee/Nipitphon Puangpuapech-sanggup melancarkan pukulan berkecepeatan 426 km/jam. Coba dibayangkan seberapa cepat itu!
Meski demikian dilansir dari Djarumbadminton.com, rekor tersebut belum pasti masuk dalam daftar resmi mengingat PBL tidak masuk dalam agenda resmi BWF sebagai induk organisasi bulu tangkis sejagad.
Terlepas dari itu, pemain berperingkat delapan dunia itu bukanlah pemilik smes tercepat. Pemain ganda putra veteran Malaysia Tan Boon Heong pernah melibas kok dengan kecepatan 493 km/jam. Itu terjadi saat uji coba raket YONEX pada 2013 silam.
Di daftar resmi BWF sekaligus tercatat dalam buku rekor dunia atau Guinness World Records, rekor smes tercepat masih menjadi milik Lee Chong Wei. Tunggal putra senior sekaligus kebanggaan Malaysia itu berada di daftar teratas dengan catatan kecepatan smash 408 km/jam. Rekor itu diukir kala bertanding di Hong Kong Open 2015.
Sebelum itu, pemain kidal asal Tiongkok Fu Haifeng berada di urutan teratas dengan kecepatan 332 km/jam yang diukir di Piala Sudirman 2005. Tidak hanya pemain asing saja yang masuk dalam daftar rekor, pemain asal Indonesia Mohammad Ahsan pun pernah menggebuk bulu angsa dengan kecepatan 385 km/jam. Hal itu terjadi di babak semifinal French Open 2015.
Tidak hanya itu. Pemain bertinggi 1,73 m itu pernah melepaskan pukulan berkecepatan 372 km/jam. Peristiwa itu terjadi saat Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta. Berpasangan dengan Hendra Setiawan, karibnya yang kini telah mundur dari timnas Indonesia, pemain asal Palembang itu mengukir catatan tersebut saat menghadapi wakil Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge di babak delapan besar. Peristiwa itu terjadi di game kedua dalam kedudukan imbang 20-20. Lantas kira-kira berapa kecepatan smash si “Jumping Jack” alias pemili smes “100 watt”, Hariyanto Arbi?
Dalam catatan BWF tunggal putra Denmark Jan O Jorgensen berada di urutan kedua dengan kecepatan 407 km/jam yang terjadi di Malaysia Open tahun lalu. Tunggal masa depan sekaligus penerus Jorgensen, Viktor Axelsen berada di posisi ketiga. Catatan kecepatan 404 km/jam yang dicetak di Japan Open 2015, tunggal nomor tiga dunia itu mengungguli pemain tunggal India Parupalli Kashyap serta Lin “Super”Dan (Tiongkok) yang sama-sama pernah mencapai kecepatan 401 km/jam di ajang yang sama pula yakni Japan Open 2015.
Bagaimana di sektor putri? Hampir semua rekor tercipta pada tahun 2016 di dua kejuaraan utama yakni Malaysia Open dan All England. Ratchanok Intanon, bintang muda Thailand berada di urutan teratas. Dengan kecepatan 372 km/jam yang diukir di Malaysia, pemain yang pernah bertengger di urutan satu dunia mengungguli Tai Tzu Ying, ratu bulu tangkis dari Taiwan yang sanggup melepas pukulan berkecepatan 360 km/jam di All England.