Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Peluang Indonesia di Perang Bintang World Superseries Finals 2016

Diperbarui: 13 Desember 2016   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marcus/Kevin/badmintonindonesia.org

Tahun lalu di ajang Dubai World Superseries Finals, Indonesia membawa pulang satu gelar melalui Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Pada turnamen penutup tahun kali ini yang akan dimulai sejak 14-18 Desember, Merah Putih pun menggantung target tinggi.

Empat wakil Indonesia, masing-masing dua utusan di nomor ganda putra (Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dan Angga Pratama/Ricky Karanda) dan ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto), akan beradu dengan enam pemain terbaik lainnya.

Delapan pemain terbaik dari setiap nomor telah dibagi ke dalam dua grup, selanjutnya akan memainkan sistem “round-robin” untuk memperebutkan dua tempat di babak semifinal.

Hasil undian yang baru saja dilakukan mengharuskan terjadinya “perang saudara” di babak grup. Marcus/Kevin dan Angga/Ricky sama-sama tergabung di grup A, demikian pun Owi/Butet-sapaan Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby di grup pertama. Demi menghindari permainan sabun, maka seturut aturan pertandingan pertama akan lebih dulu mempertemukan wakil dari negara yang sama.

Jelas, harus ada satu wakil Indonesia di setiap nomor itu yang kehilangan poin di laga perdana. Bila infgin mengamankan dua tempat ke babak knock out maka kekalahan di laga pertama itu harus ditebus dengan sapu bersih kemenangan di dua laga selanjutnya.

Target Juara Marcus/Kevin
Sarat tersebut jelas tidak mudah, apalagi keempat wakil Indonesia tergabung di grup sulit. Marcus/Kevin dan Angga/Ricky harus bersaing dengan unggulan teratas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda serta pasangan Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.

Duo Jepang sedang on fire setelah memenangkan gelar super series pertama mereka di Hong Kong pada akhir November. Namun Marcus/Kevin memiliki catatan bagus sepanjang tahun ini dengan tiga gelar super series, masing-masing di Australia, India dan China Open.

Pertandingan Angga/Ricky dan Marcus/Kevin akan menarik sekaligus menentukan. Pemenang dalam laga ini akan mendapatkan modal bagus untuk dua pertandingan selanjutnya. Statistik head to head lebih berpihak pada Marcus/Kevin, dua kali mempecundangi seniornya itu masing-masing di laga puncak Australia Open dan India Open tahun ini.

Dua kekalahan itu melecut Angga/Ricky untuk balas dendam. Kemenangan atas pasangan rangking empat dunia itu akan membuka kans bagi Angga/Ricky untuk melaju ke babak gugur. Pasalnya Angga/Ricky memiliki sejarah sempurna saat bertemu Kamura/Sonoda. Pasangan rangking delapan dunia itu belum pernah kalah dalam empat pertemuan dengan wakil Negeri Sakura yang kini berada di rangking lima dunia.

Drawing ganda putra/bwfbadminton.com

Lantas bagaimana dengan duo Mads? Bagi Marcus/Kevin pertemuan pertama sekaligus satu-satunya di All England 2015 menjadi pengingat bahwa ancaman bisa datang kapan saja. Secara peringkat dan prestasi tahun ini, Marcus/Kevin lebih baik ketimbang pasangan nomor 11 dunia itu. Namun pengalaman dan kematangan duo Mads menjadi nilai lebih yang bisa mengancam Marcus/Kevin. Demikianpun bagi Angga/Ricky.

Siapa yang akan lolos dari fase grup berpeluang menghadapi peraih perak Olimpiade Rio Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Unggulan dua dari Malaysia ini akan berebut kemenangan dengan dua kali finalis BWF Superseries Finals dari Tiongkok, Chai Biao/Hong Wei, pasangan senior Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen serta pemain muda Tiongkok lainnya Li Junhui/Liu Yuchen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline