Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Juara Thailand GPG Jadi Kado Perpisahan Rian dan Berry

Diperbarui: 9 Oktober 2016   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rian Agung Saputro/Berry Angriawan (kanan)/Badmintonindonesia.org

Ganda putra Rian Agung Saputro/Berry Angriawan menjadi satu-satunya penyumbang gelar bagi Indonesia di Thailand Open Grand Prix Gold yang baru saja berakhir di National Stadium, Bangkok, Minggu (9/10/16). Gelar tersebut sekaligus menjadi kado perpisahan keduanya.

Setelah turnamen ini, dan dimulai di Denmark Open Super Series Premier dan French Open Super Series yang digelar pada akhir Oktober hingga awal November, Rian/Berry akan ditandemkan dengan pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Berry dipasangkan dengan Ahsan, sementara Rian mendampingi Hendra.

Di partai final Rian/Berry menundukkan wakil Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Meski  menjadi unggulan kedua tak mudah bagi mereka menundukkan pasangan non unggulan itu. Keduanya butuh waktu satu jam untuk mengakhiri perlawanan Takuto/Yuki melalui pertarungan rubber game, 17-21, 21-14, 21-18.

Bagi Rian/Berry pertandingan ini tak ubahnya klimaks setelah melewati babak demi babak. Tak seperti menghadapi lawan-lawan di babak-babak sebelumnya, wakil Negeri Sakura itu benar-benar memberikan perlawanan sengit.

Kurang mendapat tantangan serius membuat Berry/Rian serasa disengat. Keduanya tersentak kaget di set pertama. Keduanya harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan setelah wakil Jepang itu mampu merebut set pertama.

Seperti diakui Rian dan Berry, lawan yang dihadapi sangat ulet dan memiliki pertahanan yang kokoh. Tak mudah bagi mereka mencuri poin meski sudah berupaya menerapkan sejumlah strategi.

 “Inoue/Kaneko memang ulet, mereka tidak mudah dimatikan. Kami banyak mengikuti instruksi pelatih dengan tidak bermain buru-buru dan dahulukan bola depan supaya bisa terus mengangkat bola dan mendapat kesempatan untuk menyerang,” tandas Berry seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Belajar dari set pertama, Berry/Rian mulai bermain lebih taktis. Bobot pukulan pun ditingkatkan agar mampu membongkar pertahanan pasangan nomor 44 dunia itu. Meski demikian di interval pertama set kedua, Inoue/Kaneko sempat mempimpin 11-10.

Beruntung pengalaman dan ketenangan Berry/Rian begitu terlihat di saat-saat genting ini. Tak terlena dengan gaya bermain lawan, perlahan-lahan keduanya mampu mengendalikan permainan. Set kedua, Berry/Rian mengunci poin lawan di angka 14.

Di set penentuan Inoue/Kaneko, sebagaimana ciri khas semangat pantang menyerah pemain-pemain Jepang, tak membiarkan Berry/Rian mengambil poin dengan mudah. Seperti di set kedua, Inoue/Kaneko berhasil menyalip poin Berry/Rian hingga interval dengan skor 11-10.

Setelah jeda pertandingan cukup menegangkan. Kedua pasangan saling kejar mengejar angka. Namun kematangan Berry/Rian terlihat di saat-saat kritis. Keduanya pun menutup set ketiga dengan skor 21-18.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline