Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Saatnya Rooney Dapat “Pelajaran” dari Mourinho

Diperbarui: 24 September 2016   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mourinho dan Rooney/MIrror.co.uk

Tahukah Anda apa yang keluar dari mulut Jose Mourinho ketika ditanya apa yang ia inginkan dari Wayne Rooney saat menghadapi Northampton di Piala Liga, Kamis (22/09/16) dini hari WIB lalu? “Gol,” jawabnya mantap.

Tak hanya sekali. Seakan memastikan harapannya, pelatih Manchester United itu sekali lagi berujar, “Gol. Saya berharap dia mencetak gol.”

Namun apa yang terjadi setelah 2 X 45 menit pertandingan itu? Alih-alih mencetak gol, Rooney tampil buruk. Mengecewakan. Bukan dia yang menjaringkan tiga gol kemenangan ke gawang tim promosi itu, melainkan dua pemain yang sebelumnya kurang diperhitungkan Mourinho yakni Michael Carrick dan Ander Herrera, serta pemain muda berbakat Marcus Rashford.

Mourinho perlu berterima kasih kepada ketiga pemain itu. Gol mereka mengakhiri tiga kekalahan beruntun Setan Merah. Ketiga gol itu pun memastikan kemenangan 3-1 atas tim promosi itu dan mengantar Iblis Merah ke babak selanjutnya. Menariknya, di babak berikut Mourinho mendapat kans untuk melakukan balas dendam terhadap rival sekota, Manchester City. Itulah salah satu momen yang ditungguh Mourinho untuk memulihkan nama baiknya. Sekaligus ajang pertarungan gengsi dengan sang rival, pelatih The Citizen, Pep Guardiola.

Tentu derby Manchester di ajang Piala Liga itu layak ditunggu. Sejumlah pertimbangan di atas adalah jawabannya. Selain itu melihat sejauh mana komposisi yang diracik The Special One untuk memenangkan pertarungan tersebut. Dalam hal ini, apakah Mou masih tetap memberi tempat kepada Rooney?

Tak perlu menunggu sampai pertarungan tersebut. Akhir pekan ini United akan kedatangan juara Liga Inggris musim lalu, Leicester City. Atmosfer dan tensi pertandingan dipastikan meninggi. Saat ini United tercecer di urutan ketujuh klasemen sementara dengan selisih enam poin dari City. Poin di pertandingan tersebut penting untuk menjaga asa persaingan memperebutkan mahkota gelar musim ini.

Sekali lagi, apakah poin tersebut bakal direbut dengan mudah? Tentu saja tidak. Leicester, walau dengan mayoritas bukan pemain bintang, telah menunjukkan soliditas dan daya juang tinggi yang membuat para raksasa mati kutu. Musim lalu United sudah merasakannya. Rasa sakit yang sama berpeluang terulang lagi, meski kini United telah diperkuat sejumlah pemain bintang seperti Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic.

Selain mutu tim Leicester yang masih terjaga, United tengah dihadapkan pada krisis internal. Salah satunya kegalauan Mourinho terkait komposisi timnya saat ini. Tambahan sejumlah amunisi baru belum juga berhasil baik. Komposisi yang pas belum juga berbuah manis. Ditambah lagi sosok Rooney yang seakan bergerak menjauh dari ekspektasi yang ia harapkan.

Tengok saja bukti statistik ini. Dalam tujuh pertandingan, Wazza-sapaan manisnya, baru mencetak sebiji gol dan memberikan dua assist. Jumlah tersebut sebanding dengan Rashford dan separuh dari jumlah gol Ibrahimovic.

Bukan terutama soal gol. Dengan peran barunya bermain lebih ke dalam, tentu gol bukan menjadi ukuran performanya karena tolak ukur tersebut lebih tepat dipakai untuk para pemain depan seperti Mata, Rashford atau Ibrahimovic-tiga pemain reguler pilihan Mourinho.

Namun kehadiran Rooney di lapangan terasa tak lebih dari pemegang ban kapten semata. Kontribusi bagi tim sangat minim. Pergerakannya lamban seperti kehilangan gairah, akurasi tendangan tak lagi terlihat, adalah beberapa kenyataan yang mengemuka. Situasi ini berbanding terbalik dengan penampilan Rashford.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline