Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Messi dan Pelajaran Penting tentang Kata Itu

Diperbarui: 27 Juni 2016   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari Dailymail.co.uk

Messi benar-benar hancur. Hati pemenang lima kali Ballon d’Or atau pemain terbaik dunia itu luluh lantah. Kegagalan eksekusi penalti menjadi sinyal buruk yang akhirnya tergenapi dengan kegagalan serupa oleh Lucas Biglia.

Kalah 2-4 dalam drama adu penalti menghadapi Chile di final Copa America Centenario, Senin (27/6) pagi WIB, melengkapi hattrickkegagalan Messi dan Argentina di partai final turnamen mayor secara beruntun setelah sebelumnya di Piala Dunia 2014 dan Copa America setahun silam, atau empat kali ditambah final Copa America 2007 usai dibekuk Brasil tiga gol tanpa balas.

Putaran 358 hari setelah kalah di Chile itu, Messi akhirnya mengambil keputusan. Dalam nada emosional, striker Barcelona itu memutuskan gantung sepatu dari timnas Argentina. Seusai laga, kepada stasiun televisi Argentina, Messi coba menjelaskan keputusan penting itu, yang mana pada arti tertentu membuat kita pun mafhum.

“Keberadaan saya dengan tim nasional sudah berakhir. Ini bukan untuk saya. Ini final keempat. Keputusan telah dibuat. [Kemenangan] adalah apa yang paling saya inginkan. [Tetapi] itu tak datang juga,”ungkapnya dikutip dari Daily Mail.co.uk.

Keputusan Messi bisa dibilang mengejutkan. Bukan hanya para pencintanya yang masih ingin Messi berseragam La Albiceleste, sembari berharap puasa gelar timnas yang kini memasuki tahun ke-23 bakal berakhir, setidaknya di Piala Dunia yang tinggal dua tahun lagi di Rusia.

Rekan setimnya pun mengaku kaget. “Saya pikir Messi berbicara dalam situasi yang panas karena suatu kesempatan besar lolos dari kami,”ungkap kiper Argentina, Sergio Romero, dikutip dari Daily Mail.co.uk.

Selain penjaga gawang yang kini berseragam Manchester United, sahabat dekat Messi, Sergio Aguero pun setali tiga uang. Bahkan kedekatan yang telah terbangun selama ini, baik di dalam maupun di luar lapangan, membuat Aguero jauh lebih paham dengan suasana hati sahabatnya itu.  

Kita mungkin hanya bisa melihat raut wajah Messi dari jauh. Ekpresi kesal tertangkap kamera setelah sepakannya melambung dari mistar gawang Claudio Bravo. Seragam yang telah dikenakannya sejak 2005 itu  ditarik keras-keras.

Messi tak tenang saat kembali ke barisan rekan-rekannya. Ia hilir mudik saat para eksekutor lain tengah berjuang. Seusai Lucas Biglia menyusul nasibnya dan Francisco Silva memastikan kemenangan La Roja, Messi hanya bisa terduduk lemas di bangku pemain. Tangisnya pecah tak lama berselang.

Dalam raut wajah sembab, Messi berjalan menuju podium penganugerahan medali. Hatinya benar-benar luluh lantah saat melewati trofi Copa America Centenario di sampingnya.

Setelah peristiwa itu tak banyak yang tahu tentang Messi. Aguero yang tampil sebagai pemain pengganti dan sukses mengeksekusi penalti berkabar, “Ini adalah yang terburuk yang pernah kulihat ruang ganti. Lebih buruk daripada setelah dua final lainnya [Piala Dunia 2014 dan 2015 Copa America].”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline