Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

PSSI, Alfred Riedl dan Semangat Perubahan yang Terpasung

Diperbarui: 10 Juni 2016   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alfred Riedl/gambar dari INDOSPORT.com

PSSI bergerak cepat. Usai sanksi FIFA berakhir, menyusul pencabutan pembekuan oleh Menpora, induk sepak bola Indonesia pun bergeliat. Agenda terdekat, Piala AFF pada November mendatang, membuat PSSI pun bergerilya mencari pelatih untuk mulai membangun kembali serpihah-serpihan Garuda yang sempat terkoyak.

Setelah melewati tahap seleksi, Jumat (10/6), PSSI pun memaklumkan Alfred Riedl sebagai pelatih timnas. Penunjukan pria kelahiran Austria itu cukup mengagetkan. Kekagetan terbesar, nama  pria 66 tahun itu tak pernah mengisi ruang wacana kandidat yang belakangan mengerucut pada dua nama yakni Nil Maizar (pelatih Semen Padang) dan Rahmad Darmawan yang kini berpetualangan di Liga Malaysia bersama T-Team.

Dengan tanpa menyinggung alasan ‘penyingkiran’ dua kandidat tersebut, pelaksana Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan mengaku keputusan tersebut tepat adanya. Apalagi setelah melewati diskusi dengan Ketua Umum PSSI yang tengah mendekam di hotel pro deo, La Nyalla Mattalitti.

“Kami berdiskusi dengan Ketua Umum dan internal kami yang lain sebelum memutuskan ini. Ini adalah keputusan yang tepat. Yang jelas kami punya pendapat sendiri,”ungkap Hinca seperti dilansir Antara.

Pertanyaan pun menyeruak, apakah keputusan tersebut tepat adanya? Apakah Riedl merupakan sosok tepat membesut Garuda yang tengah terkulai tak berdaya?

Tanpa merinci kualifikasi yang mengunggulkan Riedl dari para kandidat lainnya, pihak PSSI menyebut bahwa penunjukkan tersebut lebih karena alasan waktu. Riedl dianggap sebagai sosok yang mampu menyelamatkan keadaan. Waktu penyelenggaraan Piala AFF yang kian mendekat menjadi dalih PSSI menunjuk pria kelahiran 2 November itu.

Mengutip akun twitter PSSI, @pssi_fai, “Dalam waktu yang singkat ini, PSSI harus bekerja cepat untuk mempersiapkan Timnas. Maka dari itu langkah paling logis menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas Indonesia.”

Apa yang disebut logis oleh PSSI itu menjadi tidak logis bila mengacu pada pernyataan Riedl usai ditunjukkan melatih timnas. Jelas-jelas, Riedl mengaku tak tahu banyak tentang pemain Indonesia saat ini.

“Keadaan sekarang ini hampir sama seperti 2010 lalu. Saya juga tidak tahu banyak tentang pemain Indonesia. Saat itu 12 dari 23 pemain juga muka baru. Itu jumlah yg banyak, tetapi saat itu kami dapat mencapai final,” ungkapnya dikutip dari INDOSPORT.com.

Bila sang pelatih tak mengenal baik kondisi mutakhir sepak bola dalam negeri masih pantas dipilih meracik timnas yang tengah dikejar waktu? Walau setahun terakhir mati suri, setidaknya lebih logis menunjuk pelatih yang sedikit lebih tahu tentang kondisi persepakbolaan dalam negeri?

Tersurat dari pernyataan Riedl di atas, saat ditunjuk melatih timnas pada 2010, dirinya sama sekali tak mengetahui kondisi sepak bola Indonesia. Namun, saat itu di masa bakti pertama, ia sukses mengantar Indonesia sebagai runner up Piala AFF 2010.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline