Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Tunggal Putri Tak Tersisa, 12 Wakil Indonesia Bertempur di Putaran Dua

Diperbarui: 27 April 2016   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tunggal putri dari badmintonindonesia.org

Sektor tunggal putri masih memiliki pekerjaan berat untuk memperbaiki penampilan. Serangkaian hasil buruk sebelumnya kembali berlanjut di gelaran Badminton Asia Championships 2016.

Dari 12 wakil di babak kedua, tak satu pun dari sektor tunggal putri. Tampil di Wuhan Sports Center Gymnasium, Tiongkok itu para srikandi Merah Putih belum mampu menandingi lawan-lawannya. Firiani, Linda Wenifanetri, Maria Febe Kusumastuti dan Hana Ramadini kompak angkat kaki di ronde awal.

Pemain muda Fitriani menyerah di tangan jagoan India Saina Nehwal. Fitri kalah 16-21 dan 17-21. Kekalahan ini patut dimaklumi mengingat jarak rangking dunia yang sangat jauh. Sania berada di posisi delapan, sementara Fitriani di urutan 49 dunia.

Walau demikian pertandingan menghadai Saina menjadi pengalaman berarti untuk terus mengasah diri. Fitri pun mengaku puas dengan hasil tersebut. Selain harus merangkak dari babak kualifikasi, dalam pertandingan itu, pebulutangkis 19 tahun itu sempat merepotkan Saina di setiap awal game. Di set pertama ia sempat unggul 5-2 dan 13-11, serta unggul 7-4 dan 10-7 di set kedua.

“Alhamdulillah, saya cukup puas dengan penampilan hari ini. Saya bisa main lepas dan maksimal di lapangan. Saya harus lebih siap lagi kedepannya. Tapi tadi nonton video sebelum main, Saina mainnya ulet, jadi saya harus lebih siap,” ungkap Fitriani dikutip dari badmintonindonesia.org.

Seperti Fitri,  Maria Febe pun dibekuk wakil India lainnya, Pusarla V. Sindhu. Febe kalah dua game langsung 10-21 dan 13-21.

Kekalahan tunggal terbaik Indonesia, Lindaweni cukup mengejutkan. Diharapkan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik, tunggal 22 dunia ini justru bermain antiklimaks saat menghadapi wakil Thailand Nitchaon Jindapol. Pebulutangkis 26 tahun itu kalah 10-21 dan 18-21.

“Linda tidak keluar serangannya di awal. Di game pertama, dia banyak melayani permainan lawan aja. Pola permainan Linda baru keluar setelah poin 11 di game kedua. Gerakan kaki Linda pun melambat. Ada banyak yang harus diperbaiki dari penampilan Linda hari ini,” kata Bambang Supriyanto, Pelatih Tunggal Putri.

Harapan terakhir, Hana gagal meladeni Sayaka Sato. Hana kalah 12-21 dan 12-21 dari wakil Jepang itu.

“Gerakan kaki saya hari ini lambat di lapangan. Saya jadi nggak bisa mengatasi lawan dengan baik,” ungkap Hana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline