Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Kento Momota, Bintang Muda Tersandung Judi

Diperbarui: 7 April 2016   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kento Momota (japantimes.co.jp)"][/caption]

Usianya masih muda, baru 21 tahun. Namun talenta luar biasa sudah sedemikian berkilau. Kini ia sudah mengguncang dunia dengan sederet prestasi yang telah diraih.  

Ia sukses mencuri hati masyarakat Indonesia dan dunia usai menjuarai Indonesia Open Super Series Premier Agustus lalu. Sebagai pebulutangkis pertama Negeri Sakura, namanya pun masuk dalam buku sejarah bulu tangkis Jepang usai menjuarai BWF Super Series Finals di Dubai akhir tahun lalu.

Kini, ia berada di deretan tunggal elit dunia, menempati rangking empat BWF. Tak hanya itu, ia pun menjadi referensi bagi banyak pebulutangkis muda. Tak terkecuali para pebulutangkis kita.

Namun, kemilau sang bintang yang sedang bersinar ini terancam meredup. Pemberitaan sejumlah media Jepang benar-benar mengagetkan, menyingkap sisi luar lapangan yang mengagetkan publik dan mengancam karirnya.

Seperti diberitakan Japan Times, pebulutangkis kelahiran 1 September ini bersama pebulutangkis  senior Kenichi Tago kerap berjudi di sebuah kasino ilegal di daerah Kinshicho Tokyo. Kasino tersebut pernah digerebek polisi setempat pada April dan Mei tahun lalu dan diduga sengaja memutar uang untuk mendanai sindikan kejahatan Sumiyoshi-kai.

Kasino tersebut diduga meraup sekitar $ 915.000 dalam tiga bulan sejak Februari 2015 dan diduga uang tersebut menyokong praktik kejahatan. Tak heran dari hasil penyelidikan, sebanyak enam orang termasuk operator kasino dan seorang anggota senior sindikat kejahatan ditangkap tahun lalu. Termasuk pula sekitar 380 orang yang terdaftar sebagai anggota.

Bahkan menurut surat kabar Jepang, Sankei, seorang pejabat kasino yang tak disebut namanya mengaku Momota dan Tago kerap bertandang ke tempat tersebut.

Di Jepang sebagian besar perjudian dianggap ilegal, kecuali taruhan balapan kuda dan balap sepeda (keirin). Pemerintah Jepang bersikap tegas setelah skandal taruhan yang mengejutkan menimpa olahraga paling populer di negara itu, bisbol, terkait penawaran untuk dimasukkan dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Buntut dari tindakan ini sudah dialami Momota. Kiprahnya di Malaysia Open Super Series Premier yang sedang bergulir di Malawati Stadium, Shah Alam, Malaysia sudah terhenti. Ia pun harus pulang ke negara asalnya usai memenangkan pertandingan di babak pertama menghadapi wakil India, H.S Prannoy dengan skor 21-19, 22-20. Rajiv Ouseph, lawan asal Inggris yang sejatinya akan dihadapi di babak kedua, melangkah mulus tanpa harus berkeringat ke babak perempatfinal.

Tak hanya itu, Federasi Bulu Tangkis Jepang atau Nippon Badminton Association tak memiliki toleransi sedikit pun bagi atlet yang tersangkut masalah tersebut. Menurut Sekjen Nippon Badminton Association Kinji Zeniya, bila terbukti Momota melakukan tindakan tak terpuji ini, maka ia akan dicoret dari keikutsertaan di Olimpiade Rio de Janeiro. Selain itu, Momota sudah dipastikan absen di turnamen Singapura Open yang akan dihelat pekan depan. Tentu masalah ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat Jepang, tim Jepang dan karir Momota yang sedang berkembang pesat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline