[caption caption="MU vs Liverpool di Pekan Kelima EPL"]
[/caption]
Dua pemain muda, John Stones dan Anthony Martial patut disebut di pekan kelima Liga Primer Inggris. Keduanya sukses membuktikan kualitas, menunjukkan diri layak dihargai mahal dan lebih dari itu membuat posisi lawan terjepit.
Stones tampil meyakinkan mengawal lini belakang Everton saat timnya mempermalukan Chelsea, 3-1. Sementara Martial sukses dalam debutnya bersama Manchester United. Rekrutan anyar Setan Merah ini membuat senyum Louis van Gaal mengembang seakan menyaput hujan kritik sambil memaklumkan bahwa timnya masih yang terbaik dalam battle of reds kontra Liverpool.
Mourinho terancam
Stones, setidaknya mampu membuat manajer The Toffees, Roberto Martinez cukup nyaman duduk di kursi pelatih, tak terlalu risau apalagi galau meski ada Diego Costa di lini depan sang juara bertahan.
Buktinya pemain 21 tahun ini mampu menggagalkan peluang emas Costa di awal laga. Pergerakan dan takcle yang luar biasa membuat publik Goodison Park bernafas lega. Tak hanya itu, sepanjang laga, pemain yang sempat diragukan kualitasnya, membuktikan diri sebagai pemain masa depan Inggris. Bahkan berpeluang menjadi lebih hebat dari seniornya di tim lawan, John Terry.
[caption caption="John Stones menghadang Diego Costa (dailymnail.com)"]
[/caption]
Dalam 90 menit pertandingan, Stones tampil konsisten. Tak hanya sigap di lini belakang, ia juga mampu merangsek hingga ke lini tengah. Pemain kelahiran 28 Mei ini membuat para pemain depan The Blues mati kutu. Secara statistik Sontes sukses melakukan dua kali tackle sempurna, sepasang clearances meyakinkan, dua kali blok dan dua kali intersep. Ia berhasil memenangkan beberapa duel udara, lebih meyakinkan dari bek Chelsea Kurt Zouma yang tampaknya masih ‘malu-malu’ berduel dengan Romelu Lukaku.
Sementara Terry membuat publik Stamford Bridge kian patah arang. Kesuksesan di musim lalu tak otomatis menjadi ganjaran bagi mantan pemain timnas Inggris ini untuk kembali digdaya. Aroma era kejayaannya menuju kesudahan kian jelas tercium. Dua clearances dan satu kali intersep tak berarti banyak untuk menghindari gawangnya dikoyak-koyak tiga kali oleh Steven Naismith.
Tambahan tiga gol malam ini membuat Chelsea telah menjadi lumbung gol terbanyak dari kontestan lainnya. Gawang Asmir Begovic dan Thibaut Courtois kemasukan gol lebih banyak dari tim-tim promosi sekalipun. Gambaran jelas betapa rapuhnya Terry dan kolega saat ini.