"Bukanlah laki - laki yang kami hendak lawani, melainkan pendapat kolot dan adat usang" (R.A. Kartini)
Sebagian besar masyarakat Indonesia menganut budaya Patriarki. Budaya patriarki adalah budaya yang memposisikan perempuan di tingkat yang lebih rendah daripada laki-laki. Hal ini jika terus dianut dapat memberi dampak kepada peran perempuan di Indonesia.
Jika dilihat di Indonesia saat ini kita dapat melihat bagaimana perempuan dianggap lebih cocok untuk melakukan pekerjaan domestik yang berkaitan dengan urusan rumah tangga daripada melakukan pekerjaan kantoran. Ini yang menyebabkan perasaan aneh jika melihat perempuan bekerja di kantor atau melakukan pekerjaan yang diluar dari pekerjaan rumah tangga.
Budaya patriarki adalah budaya yang sudah dianut dari era kemerdekaan hingga saat ini. Namun sekarang kita dapat melihat bagaimana pemikiran masyarakat Indonesia sudah cenderung lebih terbuka karena terkena dampak dari globalisasi.
Negara ini berkembang dari satu generasi ke generasi lainnya. Perkembangan zaman membawa banyak perkembangan di bidang teknologi yang membawa masyarakat Indonesia untuk menggunakan sosial media yang pada akhirnya membuat masyarakat Indonesia dapat berpikir secara lebih modern. Pemikiran modern berupa, laki - laki dan perempuan memiliki tingkat yang sejajar oleh sebab itu mereka memiliki hak yang sama.
Pada zaman sekarang kita dapat melihat perempuan juga memiliki hak untuk bekerja dan perempuan juga memiliki beberapa peran penting dalam keputusan yang diambil oleh negara. Walaupun demikian kita tetap saja dapat melihat bahwa budaya patriarki ini tetap melekat. Perempuan tetap identik dengan mengerjakan pekerjaan domestik. Ini dapat dilihat dari beberapa iklan yang ada di Indonesia, sebagai contoh adalah iklan Masako.
Membuka mata
Masako adalah sebuah produk yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bernama Ajinomoto. Masako ini adalah bumbu penyedap makanan. Tujuan dari iklan Masako ini adalah agar setiap orang yang menyaksikan iklan tersebut tertarik untuk membeli produk mereka. Seharusnya ini adalah sebuah iklan yang netral dan tidak mengarah kepada satu pihak. Namun dari iklan ini kita dapat melihat bagaimana iklan ini lebih mengarah kepada perempuan. Hal ini dapat dilihat dari perkataan yang ada dalam video iklan masako dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2007, iklan Masako menggunakan suatu keluarga sebagai pemeran dalam iklan Masako. Di iklan ini digambarkan ada seorang anak dan seorang bapak yang menginginkan dua makanan yang berbeda, lalu ada seorang ibu yang langsung berinisiatif untuk mencampurkan kedua keinginan tersebut menjadi satu jenis makanan yang membuat bapak dan anak tersebut senang.
Pada akhir dari video ini ada pernyataan "Ibu memang serba tahu". Dari pernyataan tersebut kita dapat melihat seorang perempuan dianggap lebih mengerti keinginan keluarga jika dia dapat memasak apa yang diinginkan oleh keluarganya.
Dari video ini kita juga dapat melihat bagaimana tokoh seorang ibu sangat ditekankan. Ibu ini menjadi pemeran utama di dalam video ini. Hal ini menunjukan bagaimana budaya patriarki itu masih ada hingga saat ini sehingga seorang perempuan langsung ditempatkan sebagai orang yang harus melakukan pekerjaan domestik sebagai contoh adalah memasak.