Kebaya adalah salah satu busana tradisional wanita Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya. Sebagai simbol keanggunan dan identitas wanita Nusantara, kebaya telah mengalami berbagai transformasi dan adaptasi sepanjang zaman, namun tetap mempertahankan esensinya sebagai pakaian yang elegan dan bernilai budaya tinggi (Trismaya, 2018).
Belakangan ini, muncul tren baru yang cukup menarik perhatian yaitu kebaya Korean style. Ini adalah perpaduan unik antara keanggunan kebaya dengan sentuhan modis khas Korea, yang mampu memberikan napas baru pada busana tradisional ini.
Kebaya Korean style menggabungkan elemen-elemen desain kebaya dengan gaya busana Korea yang dikenal dengan kesederhanaan dan keanggunannya. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan bahan yang lebih ringan dan nyaman, seperti chiffon atau satin, yang sering digunakan dalam hanbok, pakaian tradisional Korea.
Penggunaan bahan ini membuat kebaya terasa lebih modern dan cocok untuk berbagai kesempatan, baik formal maupun semi-formal. Model kebaya Korean style juga cenderung lebih minimalis dibandingkan dengan kebaya tradisional.
Potongan kebaya yang sederhana namun elegan, ditambah dengan detail kecil seperti renda atau bordir halus, menciptakan kesan yang anggun tanpa berlebihan. Desain ini memungkinkan kebaya untuk lebih mudah dipadukan dengan berbagai aksesori modern, seperti anting-anting atau kalung yang simpel, serta sepatu berdesain modern.
Warna-warna yang digunakan dalam kebaya Korean style juga cenderung lebih lembut dan pastel, seperti putih, pink muda, biru langit, dan hijau mint. Warna-warna ini memberikan kesan segar dan feminin, sesuai dengan estetika fashion Korea yang seringkali menonjolkan sisi girly dan youthful. Meski demikian, beberapa desainer juga tetap mempertahankan warna-warna tradisional kebaya seperti merah dan emas, tetapi dengan sentuhan yang lebih modern.
Salah satu alasan mengapa kebaya Korean style mendapatkan sambutan positif adalah kemampuannya untuk menjembatani budaya. Di era globalisasi ini, pertukaran budaya menjadi sesuatu yang lumrah dan sering kali diterima dengan antusiasme.
Pengaruh budaya Korea di Indonesia akhir-akhir ini berkembang dengan sangat pesat sehingga budaya Korea ini disebut dengan Korean Wave atau dalam Bahasa Indonesia adalah Gelombang Korea, istilah ini menunjukan gencarnya persebaran budaya Korea Selatan secara global di berbagai negara termasuk Indonesia (Wicaksono, Patricia W, & Maryana, 2021).
Kebaya Korean style tidak hanya menarik perhatian masyarakat Indonesia, tetapi juga menarik minat mereka yang memiliki ketertarikan terhadap budaya Korea. Dengan demikian, kebaya jenis ini mampu memperkenalkan keindahan busana tradisional Indonesia kepada audiens yang lebih luas.
Selain itu, kebaya Korean style juga dianggap lebih praktis dan nyaman dipakai sehari-hari dibandingkan kebaya tradisional. Desain yang lebih sederhana dan penggunaan bahan yang ringan membuatnya lebih mudah untuk dikenakan dalam berbagai aktivitas, tanpa mengurangi keanggunannya. Ini tentunya menjadi nilai tambah, terutama bagi generasi muda yang mencari keseimbangan antara estetika dan kenyamanan.
Namun, di balik segala kelebihannya, kebaya Korean style juga menuai kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa pengaruh budaya asing yang terlalu kuat dapat mengikis nilai-nilai tradisional kebaya itu sendiri. Mereka khawatir bahwa modifikasi berlebihan akan membuat kebaya kehilangan identitas aslinya.