Lihat ke Halaman Asli

Janjiku untuk Tersenyum Pada Jenazahmu

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai umat muslim, pukul 03.00WIB aku pun sudah terbangun untuk menyiapkan hidangan sahur. Setengah jam kemudian, aku segera beranjak untuk membangunkan suamiku yang sepertinya masih terjaga. Maklum, ia baru saja pulang dari tugas mulia tengah malam tadi

Chacha:"Yah, ayo bangun udah jam 4, kita sahur ya."

Nova:"hmmh, oh iya bun, makasi udah bangunin ya."

setelah itu, aku mulai beranjak dari tempat tidur, namun, tanganku ditahan olehnya,

Nova:"bun, mau tanya sesuatu boleh?"

Chacha:"Tanya apa sayang?"

Nova:"Bun, seandainya sewaktu ayah tugas kayak tadi, dan harus pulang didalam kantong jenazah,bunda mau gimana, nangis atau apa?"

Chacha:"Subhanallah, bunda mau senyum kok ayah, buat apa nangis?"

Nova:"Loh kok senyum bunda? seneng ya kalau ayah meninggal?"

Chacha:"Iya bunda seneng."

Nova:"Kok gitu sih bun?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline