Lihat ke Halaman Asli

Charisa Sheralyne

Hi everyone, my name is Charisa.

Media Digital Vs Media Analog

Diperbarui: 22 September 2021   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kamu mungkin sudah sangat terbiasa dengan berbagai media digital yang dapat kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Dulu, sebelum munculnya media digital, orang-orang menggunakan media analog lho untuk menyebarkan informasi. 

Nah, sekarang seperti apa sih perbedaan media analog dan media digital?..

Pengguna internet pastinya sudah tidak asing dengan laman web online. Dalam laman web online kamu tidak hanya bisa menikmati konten yang mereka sajikan, tetapi kamu juga bisa ikut berinteraksi didalamnya. 

Hal inilah yang menjadi perbedaan terbesar antara media cetak dan media online. Media cetak yang bersifat statis cenderung hanya bisa menjadi media komunikasi satu arah, tepatnya hanya bisa memberikan informasi kepada pembaca tanpa menerima tanggapan langsung dari pembaca. 

Selain itu, media digital juga sudah tidak bersifat hierarki dan linear seperti media cetak. Inilah yang memudahkan pembaca lebih mudah menentukan mana informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Berdasarkan Carroll (2010, h. 23-24) dalam bukunya yang berjudul "Writing For Digital Media", penulis tetap memiliki peran penting dalam media digital, yaitu sebagai:

1. Komunikator Pesan

Menyampaikan pesan atau informasi dengan provokatif, cerdas, lucu, menarik, atau bahkan mendalam.

2. Pengatur Informasi

Penulis harus mampu menentukan mana informasi yang penting dan tidak penting untuk disampaikan kepada pembaca. Alangkah lebih baik jika, penulis membantu pembaca dengan mengurutkan rangkaian informasi.

3. Penerjemah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline