Lihat ke Halaman Asli

Dwi Permata

Nusantara Series

Anoreksia: Perempuan, Kecemasan, dan Citra Diri

Diperbarui: 23 April 2021   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diet yang berlebihan. (sumber: SHUTTERSTOCK/YURIY MAKSYMIV via kompas.com)

Sudah sejak lama isu mengenai kesehatan menjadi isu penting yang masih terus dibicarakan hingga saat ini. 

Isu kesehatan perempuan juga menjadi topik yang cukup diminati saat ini seperti dalam setiap pemberitaan tentang gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, dipastikan perempuan selalu menjadi subjeknya. 

Menurut National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders, kasus gangguan makan didominasi oleh perempuan dengan rentang usia 12-25 tahun. Apa yang menjadi sebabnya?

Perempuan merupakan makhluk yang peka terhadap tekanan sosial di lingkungannya. Mereka cenderung berpikir bahwa menjadi kurus, akan terlihat lebih menarik dan cantik. Berawal dari keinginan untuk memiliki tubuh yang kurus lalu menjadi obsesi tak sehat. 

Kurang lebih seperti ini gambaran sederhana anoreksia. Gangguan makan ini tergolong cukup ekstrem, penderita membatasi pola makannya bahkan ada juga mereka makan hanya untuk memanjakan lidahnya, lalu kemudian makanan tersebut dikeluarkan lagi. 

Anoreksia muncul diakbatkan karena ketidakpuasan pada penampilan. Tekanan sosial ini akan muncul ketika perempuan mulai mengalami puberitas hingga dewasa.

Kasus gangguan makan kini banyak muncul seiring dengan perkembangan zaman, saat semakin banyak perempuan yang masuk ke sektor publik.

Dalam beberapa kasus mereka menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga. Momen-momen sosial disektor publik sering menjadi pemicu bagi mereka yang mengalami gangguan makan. 

Sosial media juga menjadi salah satu pengaruh bagaimana perempuan mempersepsikan tubuhnya. Foto-foto yang tersebar di media sosial cenderung menggambarkan perempuan dengan tubuh kurus.

Hal tersebut secara tidak langsung juga berkaitan dengan rendahnya penerimaan terhadap tubuh mereka sehingga timbulah rasa cemas yang berlebihan seperti kecemasan terhadap kegemukkan. 

Faktor keluarga bisa ikut andil seseorang menjadi penderita anoreksia, biasanya tumbuh dibawah tekanan orang tua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline