Lihat ke Halaman Asli

Chantika dan Kisahnya

Diperbarui: 27 September 2022   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Halo semua! Selamat datang di tulisan pertama saya di Kompasiana. Nama saya Chantika Anindhi, biasa di panggil Chantika atau Chanindhi. Lahir di kota Tangerang pada 12 Desember 2003. Saya merupakan anak tunggal dari pasangan Yudhi Kartika Lindra dan Nina Nurmawati. Saya lahir dan dibesarkan dari orang tua yang sederhana dan luar biasa hebatnya. Dengan segala cinta yang kedua orang tua saya miliki, terbentuklah sosok Chantika yang seperti ini. Menjadi anak satu-satunya di keluarga merupakan hal yang tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata namun patut disyukuri, sebab ada senang dan sulitnya. Dari sisi senang, kasih sayang dan uang saku tidak terbagi-bagi, karena sayalah prioritas utama dam satu-satunya. Dari sisi sulitnya yaitu kesepian di rumah. Selain itu, ekspektasi orang-orang menuntut saya untuk tidak boleh gagal sebagai satu-satunya harapan di keluarga.

Jika diminta untuk mendeskripsikan tentang diri sendiri, hal yang bisa saya pikirkan adalah tentang segala sisi positif dan negatif diri saya serta pengalaman dan impian yang saya miliki. Menurut sudut pandang pribadi, saya adalah orang yang aneh, pemikir, pemimpi, cenderung penakut, sedikit religius dan berambisi pada hal-hal tertentu. Saya mudah dikendalikan oleh perasaan yang muncul dari diri sendiri. Perasaan takut, malu, cemas dan ragu seringkali mempengaruhi tindakan saya. Mungkin itu salah satu kekurangan yang ada dalam diri saya. Akan tetapi, di samping kekurangan-kekurnagan tersebut saya adalah orang yang ulet dan berambisi. Apa yang sudah ditentukan menjadi tanggung jawab saya, akan saya laksanakan sampai tuntas. Jika berhubungan dengan hal akademik, saya bisa menjadi orang yang sangat kompetitif dan entah kenapa ketakutan dan keraguan dalam diri saya seketika menghilang. Saya senang menjadi aktif ketika berada di kelas. Mungkin karena itu, saya selalu menempati peringkat sepuluh besar di kelas saya sejak di sekolah dasar sampai SMA. Saya tidak suka membaca buku-buku ilmiah, tapi saya suka belajar. Bagi saya, belajar merupakan suatu usaha yang baik untuk meningkatkan kualitas diri. Saya percaya, kualitas diri yang baik dapat menjadi pembuktian keberhasilan seseorang dan sedikit balasan terima kasih untuk perjuangan orang tua yang sudah membesarkan anaknya dengan baik. Oleh karena itu, saya selalu berusaha keras dalam belajar. Saya selalu ingin cita-cita baik saya tercapai dan menjadi sumber kebahagaiaan di kemudian hari.

Saya bersekolah di sekolah negeri Jakarta sejak di sekolah dasar sampai SMA, yaitu SD Negeri Pondok Pinang 10 Pagi, SMP Negeri 87 Jakarta dan SMA Negeri 87 Jakarta. Melalui proses pembelajaran, hal lain yang saya sukai adalah kimia yang saat ini menjadi jurusan kuliah saya. Menurut saya, alam semesta ini sangat menarik untuk dieksplor dan segala proses kimia yang terjadi di alam semesta sangat menarik untuk dipelajari. Saya juga menyukai kimia karena termotivasi oleh guru kimia saya saat di Sekolah Menengah Atas. Beliau mengajar dengan sangat baik, menyenangkan dan membuat saya jadi paham dan suka dengan pelajaran kimia. Sejak saat itu, saya melihat bahwa ternyata menjadi seorang pengajar yang baik dapat memberikan dampak yang sebesar itu terhadap muridnya. Saya berpikir, jika memungkinkan, suatu hari nanti saya ingin meneruskan pendidikan saya ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi seorang pengajar. Karena menggeluti ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan adalah hal yang luar biasa menarik untuk saya.

Di samping hal akademik, saya sangat menggemari musik dan saya bangga dengan kemampuan vokal saya. Sedikit cerita, sejak kecil, saya terbiasa dengan lingkungan kegiatan yang penuh kesenian dan kerohanian. Saat masih di taman kanak-kanak, saya sudah mulai ikut les tari tradisional dan les menyanyi di salah satu sarana yang disediakan Kementerian Pekerjaan Umum secara gratis, yaitu Rumah Pintar. Di sana saya mengembangkan bakat seni saya dan perlahan mulai mencintai hal-hal tersebut. Dari tempat ini, saya mendapatkan berbagai pengalaman berharga, salah satunya yaitu berkesempatan untuk tampil operet di kantor Kementrian Pekerjaan Umum yang terletak di Jakarta Selatan. Saat masih di sekolah dasar, di sekolah saya juga pernah mengikuti beberapa lomba vokal solo sebagai perwakilan sekolah saya, seperti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan dan mendapatkan juara dua di tingkat kecamatan, serta lomba vokal solo di sekolah Islam Harapan Ibu dan menempati juara kedua juga. Saat itu, apresiasi dari sekolah saya sangat luar biasa, jadi sejak saat itu saya sangat suka bernyanyi. Sayangnya, saya adalah orang yang pemalu dan seringkali merasa rendah diri. Entah mengapa pikiran-pikiran negatif seringkali membawa saya pada prasangka-prasangka yang jauh dan menghambat saya untuk maju untuk unjuk gigi. Oleh karena itu, sebaik mungkin saya ingin memanfaatkan sarana di sekitar saya untuk tetap eksis dan percaya diri dalam bernyanyi, seperti lomba, ekstrakurikuler, paduan suara, dan lain-lain. Semasa SMA, saya juga mengikuti ekstrakurikuler paduan suara dan menjadi ketua umum pada organisasi tersebut.

Selain itu, sejak kecil saya juga mengikuti pengajian di Taman Pendidikan Al-qur'an dan banyak belajar agama di sana sampai kelas 2 Sekolah Menengah Pertama untuk memperkuat ilmu agama yang tidak banyak saya dapatkan di sekolah negeri tempat saya belajar. Di sana saya juga mendapatkan banyak pengalaman seperti belajar kesenian marawis dan menempati posisi vokal, dumbuk, hajir maupun marawis pada saat itu. Melalui pengalaman marawis tersebut, saya mendapatkan uang hasil kerja keras pertama saya.

Berdasarkan beberapa pengalaman yang sudah saya ceritakan, telah terdeskripsi beberapa hal tentang diri saya. Baik dan buruk segala hal yang ada pada diri saya merupakan sesuatu yang patut disyukuri dan tidak perlu dibandingkan dengan orang lain karena saya percaya manusia terbentuk dari kondisi dan situasi yang berbeda-beda. Berhasil melewati segala bentuk tantangan dan sudah sampai sejauh ini pun merupakan suatu pencapaian yang luar biasa dan tentunya perlu terus ditingkatkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sekian yang dapat saya sampaikan pada tulisan ini. Mohon maaf atas segala kekurangan yang ada pada tulisan saya. Terima kasih telah membaca sampai akhir. Sehat selalu dan jangan lupa untuk tetap beryukur.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline