Jika Anda bermain ke daerah Cianjur Selatan terutama pesisir pantai selatan Cianjur, tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Alun-Alun Sindangbarang. Pemandangan yang asri disertai aneka jajanan kuliner turut menjadi daya tarik persimpangan hiruk pikuk keseharian mobilitasnya.
Hiasan khas Cianjur, berupa lampu gentur mengelilingi alun-alun. Deretan kolam ikan dengan area lapang berupa rumput hijau kian menambah cantik pemandangan sekitar. Tong sampah berjajar di setiap pinggir batas alun-alun guna para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan.
Sejak pagi aktivitas di sekitar alun-alun sudah sangat sibuk. Letak alun-alun yang strategis sebagai perlintasan jalan menuju wisata pantai Apra serta area persimpangan kecamatan yang dituju banyak orang. Hal ini dikarenakan kecamatan Sindangbarang berbatasan denga wilayah Cidaun dan Agrabinta.
Selanjutnya jalur Cidaun akan bermuara ke daerah Ciwidey Bandung, sedangkan arah Agrabinta akan tembus ke jalan menuju Sukabumi. Sehingga, meskipun letak kecamatan ini merupakan pesisiran, akan tetapi lalu lalang kendaraan terbilang cukup sibuk.
Pagi hari para pegawai kantor kecamatan sekitar sudah terlihat mengh iasi pemandangan alun-alun. Ada yang berniat hanya duduk santai, pun yang menjajaki kuliner pagi hari seperti bubur ayam, lontong sayur, kopi juga aneka gorengan khas pedesaan.
Dapat dikatakan alun-alun Sindangbarang merupakan satu-satunya alun-alun yang megah di wilayah Cianjur selatan. Hal yang menjadi titik sentral alun-alun ini adalah sebuah masjid besar yang menghadap ke arah alun-alun.
Masjid itu diberi nama Masjid Al-Jihad. Kata jihad diartikan dengan sebuah usaha sungguh-sungguh untuk mencapai kebaikan. Faktanya, saya rasa hal itu benar adanya, sebab keadaan masjid ini selalu hangat dipenuhi para jamaah. Sebelum waktu subuh tiba, suara lantunan Al-Quran dan puji-pujian kepada Sang Pencipta mengalir syahdu dalam telinga.
Setelah salat subuh, para jemaah tidak langsung bubar, kegiatan selanjutnya diteruskan dengan kegiatan ceramah rutin. Desain masjid yang terbilang sederhana namun kokoh semakin menambah pesona daya tarik wilayah ini.
Saat matahari mulai terik bakda salat duhur, alun-alun ini tak juga sepi. Aneka jajan kuliner mulai ramai menghiasi setiap sudut alun-alun. Tua remaja mulai duduk kongkow di kursi bata yang disediakan.
Sepoi angin dari pepohonan sekitar membuat sejuk para pengunjung. Rental mainan anak seperti sepeda, scooter, mobil-mobilan banyak disewakan para pedagang. Jika cuaca sedang cerah, alun-alun ini selalu ramai pengunjung sampai larut malam.
Sekadar membuat janji dengan teman, mengobrol, mencicip makanan, atau halnya hanya sekedar berfoto menjadi bagain aktivitas dari para pengunjung. Anda tertarik?