Kebudayaan di Indonesia sangat beranekaragam salah satunya ialah kebudayaan yang ada di Jawa contohnya adalah kebudayaan yang ada di pasar Gawok. Pasar Gawok merupakan pasar yang terletak di Gawok, RT.001/RW.001, Dusun I, Geneng, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Tepatnya berada di Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, atau berjarak kurang lebih dua kilometer dari Stasiun Gawok. yang membedakan Pasar Gawok dengan pasar yang lain ialah waktu operasionalnya. Pasar Gawok ini memiliki waktu operasional pada penanggalan jawa yaitu Pon dan Legi, Namun setelah pandemi Pasar Gawok menambahkan waktu operasional pada hari Minggu.
Pasar Gawok ini berdiri sejak zaman penjajahan belanda, Pasar ini telah berdiri lama dan terkenal sebagai pasar tradisional. Pasar Gawok ini telah mengalami renovasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten sukoharjo, dimana renovasi ini dimulai pada Jumat 13 Juni 2014 -- selesai. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan sarana prasarana yang ada di Pasar Gawok agar penjual maupun pembeli dapat merasa nyaman dan aman untuk melakukan transaksi jual beli diantara mereka.
Pasar Gawok ini temasuk pasar tradisional dimana hampir semua kebutuhan masyarakat tersedia di Pasar Gawok diantaranya perabotan rumah tangga, hewan ternak seperti ( sapi, kambing, ayam, bebek, kelinci, kucing, anjing), tanaman seperti (bunga dan pohon berbuah) barang bekas, alat berkebun, pakaian, dan makanan.
Pasar Gawok ini juga sering di sebut pasar para kaum laki-laki, karena sebagaian besar pengunjung Pasar tersebut yaitu laki- laki baik tua maupun kaum muda. Di Pasar Gawok ini juga sering menjadi tempat melakukan banyak kegiatan, salah satu contohnya adalah kegiatan pencak silat yang diadakan pada malam hari. Pencak silat sendiri juga merupakan cara kita melakukan pelestarian budaya agar tetap terjaga.
Pasar Gawok terkenal dengan sebutan pasar unggas. Ada berbagai macam jenis unggas dari segala umur seperti unggas yang sudah dewasa dan siap untuk disembelih maupun anakan unggas untuk dipelihara. Unggas yangpaling terkenal dengan kualitas yang baik adalah anakan bebek atau biasa disebut meri. Meri ini merupakan anakan bebek (itik) yang baru berumur 1 sampai 2 bulanan. Penjual bebek ini menjadi dominasi di Pasar Gawok. Dominasi penjua bebek di Pasar Gawok ini terjadi karena penetas telur bebek menjadi itik yang dikirim sudah lintas kabupaten bahkan dikirim lintas provinsi dengan omset yang luar biasa tinggi.
Selanjutnya, Pasar Gawok ini juga merupakan wadah untuk mengenalkan nilai- nilai budaya kepada masyarakat sekitar. Dimana nilai-nilai sosial budaya yang masih kental adalah adanya interaksi berupa tawar menawar antara penjual dan pembeli, kemudian adanya tolong menolong dan simpati yang ditunjukan oleh sesama penjual yang ada di sana serta kesopanan dan keramahan yang ditunjukan oleh penjual ini memberikan cerminan ciri-ciri dari orang Jawa.
Oleh karena itu, nilai-nilai budaya dan sosial yang ada di Pasar Gawok harus kita lestarikan dan jaga agar tidak tergerus waktu dan dilupakan oleh masyarakat sekitar terutama generasi penerus. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan sosial yang ada di Pasar Gawok ini adalah dengan menerapkan konsep konservasi sosial budaya yang ada yakni upaya menjaga keragaman budaya dan nilai-nilai budaya serta peninggalan leluhur.
Ada beberapa cara konservasi sosial budaya yang dapat kita lakukan agar dapat menjaga kelestarian dan keberlangsungan Pasar Gawok tersebut yaitu dengan cara menjaga lingkungan tetap nyaman dan bersih, memperbaiki fasilitas pedagang menjadi lebih baik dan harus menjaga kualitas produk agar tetap ramai pembeli. Selain itu kontribusi dari pemerintah maupun masyarakat teritama penjual pembeli yang ada di Pasar Gawok ini menjadi kunci penting terlaksananya konservasi sosial budaya di Pasar Gawok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H