Lihat ke Halaman Asli

Chandra MP Widnyana

Jurnalis Warga

Menelisik Korupsi dengan Perspektif Rational Choice Institutionalism

Diperbarui: 12 Februari 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Lembaga (dok/Kompas.com)

Secara luas, korupsi dikenal sebagai bentuk tindakan yang buruk atau menyimpang. Biasanya korupsi ini muncul akibat dari adanya kepentingan yang ingin dicapai oleh segelintir orang. Mereka bisa saja melakukan segala macam hal untuk memenuhi kepentingannya dengan segala cara. 

Jika melihat dengan perspektif politik secara luas, maka korupsi ini bisa terjadi dikarenakan segelintir orang memiliki power di dalam instrumen negara. Dengan mempergunakan power tersebut, segelintir orang ini bisa memanipulasi, memonopoli, ataupun menyembunyikan segala sesuatu yang sedang dibuatnya. Hal tersebutlah yang digunakan untuk mencapai kepentingan yang mereka ingin capai.

Hal tersebut sering kali memunculkan sebuah kata lumrah, bahwa ketika berhubungan dengan pelayanan publik harus adanya "pelumas" agar bisa dipercepat dalam menyelesaikan sebuah berkas. Hal seperti ini muncul akibat dari adanya kerjasama para penyelenggara pemerintahan untuk memanipulasi dan memonopoli sistem yang ada. 

Dengan masifnya perilaku seperti itu, hal tersebut juga bisa membuat negara hancur juga bisa membuat demokrasi sebuah negara itu rusak. Robert A. Dahl mengatakan bahwa dengan adanya korupsi ini bisa membahayakan demokrasi modern. Maka dari itu, perlunya responsifitas pemerintah terhadap preferensi (keinginan) warga negaranya setara politis, sebagai sifat dasar demokrasi.

Memberikan keterbukaan atau transparansi merupakan sebuah dasar yang harus dipenuhi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya ke masyawakat. 

Namun, hal ini sering kali terjadi manipulasi dalam proses transparansi anggaran ataupun kinerja. Karena tidak semua masyarakat mengerti dan memahami terkait dengan hal tersebut. 

Disamping itu juga, sebagian masyarakat memaklumi hal tersebut karena mereka lebih memikirkan mencari uang untuk makan keluarganya hari ini. Masyarakat yang seperti ini bisa dikatakan sebagai masyarakat yang sedang dilanda kemiskinan struktural. Hal ini yang disebutkan Karl Marx dengan masyarakat kelas bawah yang mengalami kemiskinan struktural tidak akan bisa bergerak secara bebas karena uang yang akan ia dapatkan dipegang oleh segelintir orang yang memiliki kontrol akan alat produksi.

Namun, bagaimana para penggiat Rational Choice Institutionalism melihat hal diatas? Mari kita bahas perlahan.

Pandangan Rational Choice Institutionalism dalam melihat korupsi

Para penggiat rational choice institutionalism berpandangan bahwa akar masalah yang terjadi harus dilihat dari bagaimana terbentuknya lembaga dan maksud dari dibentuknya lembaga tersebut. Jika melihat kasus korupsi sering kali terjadi di lembaga pemerintahan yang digunakan oleh individu untuk mencapai kepentingannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline