Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Dan Rasa Sakit Kebangsaan

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PEMUDA DAN RASA SAKIT KEBANGSAAN

Membaca artikel “ Pemuda dan Rasa Sakit Kebangsaan “ yang ditulis oleh Kang Ai Nurhidayat dalam blog pribadinya, seakan mengetuk mata buram saya sebagai pemudi tentang bagaiamana putra bangsa merasakan kesedihan tanah airnya.

Rasa sakit yang diderita menjadikan bangsa ini sempoyongan, khususnya dalam ranah pendidikan. Sehingga tidak salah jika Kang Ai dalam artikelnya mengatakan bahwa bangsa ini harus diobati. Dan obat itu bisa didapat dengan usulan yang diberikan penulis artikelataupun dari usulan lain.

Saya sendiri merasa sangat setuju dengan apa yang menjadi isi dari artikel ini, sekiranya para pemuda-pemudi lebih giat dan bersatu mungkin secepatnya bangsa kita akan sehat bugar. Dan bisa berlari menuju negara yang adil,makmur dan sejahtera. Dan saya yakin banyak pemuda yang mempunyai tekad yang sama mau membangun bangsanya dan saling berpangku tangan mewujudkan cita-cita mulia ini.

Membacanya ditahun 2014 berbanding dengan ditulisnya artikel ini pada tahun 2007 silam, membuat saya sedikit tercengang. Mengapa tidak,sejak pertemuan pertama ketika pelatihan jurnalis sekolah pada tahun 2012 sosok Kang Aisebagai pemuda tidak hanya berargumen dalam tulisan tapi bisa dibuktikan denganberdirinya Komunitas Belajar Sabalad yang diprakarsai oleh Kang Ai. Dan hal ini benar-benar patut dicontoh oleh pemuda pemuda lainnya.

Jum’at, 29 Agust. 14

At . 14.35 WIB,Babakan Jamanis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline