Lihat ke Halaman Asli

Dunia yang Sementara dan Akhirat yang Kekal

Diperbarui: 27 Desember 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

sebenarnyalah cita dan pengharapan manusia adalah hidup abadi alias kekal dan juga berada dalam keadaan yang menyenangkan tidak kekurangan suatu apapun.  Orang kaya berharap sangat bahwa kekayaannya bisa kekal dan bersifat tidak  berkesudahan, begitu juga dengan kesehatan yang tidak berujung dan kasarnya memang tidak pernah menjadi tua, abadi dan kekal selamanya dalam kesenangan yang tidak terpikirkan dengan segala kemudahan seperti makan yang tidak harus kenyang dan membuang serta membersihkan kotoran, capek dan lelah yang berujung dengan istirahat total dan kemudahan dan kenikmatan yang terus menerus dan tidak akan berkesudahan.  Kalaupun kesenangan surga itu harus berakhir tapi selalu dengan pengulangan yang sifatnya selamanya.  

Itulah yang dijadikan  keinginan manusia sejak dahulu kala, sehingga mengapa mereka menciptakan teknologi adalah untuk menciptakan kemudahan-kemudahan yang dijanjikan tersebut padahal juga secara nyata umur semakin tua dan berakhir dengan kematian. 

Jadi sebenaryalah  manusia mengetahui dengan persis bahwa kehidupan dunia adalah sangat sementara dan bersifat semu, karena hidup kekal dan abadi sudah dijanjikan setelah mati.  Masalahnya hanyalah banyak orang tidak percaya dengan semua itu,padahal juga sangat masuk akal dimana semua perbuatan manusia harus dipertanggung-jawabkan, lain tidak.   Mungkin lebih mudah mempercayai keberadaan neraka?  kalau begitu tentu demikian juga sebaliknya?  mestinya begitu sih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline