Mencari sarang yg benar2 baru adlh sangat sulit, sama spt halnya menduga keberadaan OU dr sarang lama sangat meragukan. Sehingga diperlukan pengetahuan berapa jarak mim/maks antara sarang baru dr individu OU yg sama. Penelitian mengikuti OU sangat diperlukan utk mendapatkan informasi ttg sarang kedua, ketiga dan seterusnya.
Selain itu teknik pengambilan contoh akan sangat membantu utk menentukan kepadatan populasi OU. Krn pd masa paceklik sebaran ficus sbg makanan alternatif menyebar scr acak. Pembuatan sarang diasumsikan berbanding lurus dgn ketersediaan buah. Spt deret kali pd pertumbuhan bakteri, ternyata dialam pertumbuhan bakteri ditekan oleh enviromental constrain. Dan krn OU memiliki homerange yg luas, mk tempat bersarang/tidur mrk buat setiap hari (paling tdk setelah menemukan makanan terakhir pd hari itu) . Pada musim paceklik mrk berjalan cukup jauh utk mencari pakan, sedangkan pd saat musim buah mrk tetap membuat sarang dekat2 pohon buah tersebut. Sehingga alasan membuat sarang setiap hari krn kebutuhan dan kelebihan enerji dapat diterima akal. Jd pd musim buah jumlah sarang baru yg berdekatan adalah lebih banyak drpd pada musim paceklik (hipotesis yg hrs dibuktikan) dan itu mestinya berasal dr individu OU (dna research) yg sama. Sebaliknya bila tdk musim buah dan tdk ditemukan sarang dgn jarak berdekatan (hipotesis yg hrs dibuktikan dan juga tdk diketahui dr individu OU yg sama (dna research) mgkn bisa menjawab tentang perlunya menggunakan sarang yg relatif baru utk menduga populasi Orangutan di alam liar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H