Tulisan ini saya buat sebagai salah satu bagian perwujudan manifestasi kecintaan saya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia..
Sejatinya bangsa kita, Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk. Di dalam masyarakat majemuk, dengan demikian terdapatlah kemajemukan sosial budaya (ras,etnis,suku,adat, kebiasaan) dan kemajemukan status sosial, yang secara alamiah "ditetapkan" sebagai hukum ataupun semacam ikatan/perjanjian sosial yang membedakan mereka menjadi 2 pihak, yang satu tergolong sebagai kaum mayoritas dan yang satu menjadi bagian kaum minoritas. Nah, dengan tingkat keanekaragaman yang sedemikian rupa, mungkin saja Indonesia tidak akan dapat "dilangkahi" bangsa lain dalam segi kekayaan leluhur ini. Namun ada satu hal yang (menurut saya) perlu dipelajari dari bangsa lain, yakni meleburkan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi satu kesatuan. "Kemajemukan dan keanekaragaman itu sebenarnya adalah hal yang indah" Sebenarnya, tak usah mencari yang jauh-jauh apa yang menjadi cara dan solusi, semuanya itu berasal dari pribadi kita sendiri sebagai Warga Negara Indonesia.. Yang saya maksud disini adalah bagaimana kita meletakkan perspektif dan mindset pribadi pada satu tujuan dan satu rumusan kalimat, yakni kemajemukan dan keanekaragaman itu sebenarnya adalah hal yang indah. Namun demikian, jika kita tumbuh hanya sebagai individu dan enggan berbaur dengan masyarakat luas, maka mindset itu akan goyah dan pribadi kita akan kembali terlena dan berdiri pada persimpangan keputusan bagaimana cara kita menyikapi kemajemukan dan keanekaragaman yang ada.
"Satu itu menyimbolkan kekuatan dan keutuhan" Masih ingatkah atau apakah kita sudah mengimplementasikan prinsip Bhinneka Tunggal Ika? Agaknya cukup naif, bila saya menilai diri saya telah sepenuhnya melaksanakannya. Namun, saya dan rekan-rekan sekalian mungkin pada saat ini sedang belajar bersama, sedang dalam sebuah "perjalanan" untuk menuju dan merealisasikan idealisme tersebut. Berbeda-beda tetapi tetap satu, mengapa para founding fathers kita merumuskan kata "satu" di dalam rumusan itu? Jawaban saya: Satu itu menyimbolkan kekuatan dan keutuhan, dan kiranya para founding fathers senantiasa berharap bahwa kita sebagai satu kesatuan, bangsa Indonesia mampu menyatukan segala perbedaan menjadi kekuatan " Melalui dua poin yang agaknya terkesan idealis tersebut, saya kembali teringat akan pidato presiden Ir. Soekarno dalam pidatonya yang berkobar-kobar: "Berikan aku 10 anak muda, niscaya akan aku guncangkan dunia.” dan itulah yang saya yakini dan percayai bahwa dimulai dari mimpi-mimpi idealis para anak muda seperti saya ini, semakin lebih banyak lagi tulisan-tulisan yang menuangkan harapan idealis khas mimpi para pemuda, bangsa kita akan menjadi bangsa yang kritis, dan perlahan-lahan beranjak menuju sesuatu "tempat" yang lebih baik di masa mendatang.. Semoga tulisan yang telah saya bagikan ini dapat menjadi pelecut semangat bagi kita semua untuk semakin berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya.. MERDEKA !!
Do you dare to dream? Yes, I do !!
Ad Maiorem Dei Gloriam Salam Kompasioner, Chandra Kurniarta Budiono (Keluarga Eks Kolese Loyola 61)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H