Semoga tidak ada lagi rangkap jabatan yang penuh ambiguitas,
rakyat buncah membedakan pejabat dengan ragam wewenang dan kapasitas.
Baik adanya jika mereka yang disana nantinya memiliki pemikiran selaras,
tidak pernah jemu bekerja keras, untuk membuktikan segala integritas.
Pemerintahan baru hendaknya diisi figur profesional di bidangnya,
bukan lagi sekadar berkoalisi untuk kepentingan semu partainya,
Lupakan persoalan pembagian jabatan publik atau kursi untuk berkuasa,
bukan lagi bersikap ada apanya, melainkan bersikap dengan apa adanya.
Kami berharap memiliki pemimpin yang taksekadar mengajukan hipotesis,
atau bahkan hanya berperan sebagai pemimpin yang populis.
Akan tetapi, kami ingin pemimpin prorakyat yang humanis,
mengambil keputusan demi kebijakan yang strategis dan taktis.
Walau hidup dapat dimaknai sebagai permainan dan hiburan di dunia,
tetapi rakyat takmau lagi dipermainkan dan dijadikan sebagai hiburan semata.
Oleh sebab itu, dikala pemerintahan impian itu mampu terlaksana,
rakyat akan turun tangan membantu dengan swadaya dan sukarela.
Momen kemerdekaan dan sumpah pemuda adalah saat yang bergairah,
empat pilar kebangsaan terlahir sebagai kompas penunjuk arah.
Rakyat Indonesia masih punya keyakinan dan optimisme yang kuat,
mendukung perubahan dan dinamisme menuju Indonesia yang lebih hebat.
[caption id="attachment_319444" align="aligncenter" width="300" caption="(gallery.mailchimp.com)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H