Lihat ke Halaman Asli

Farhan Kusuma

Freelancer

Kenapa Tol Jogja Dibikin Melayang

Diperbarui: 21 Juni 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi jalan tol jogja (sumber foto : (unplash steven lewis)

Proyek yang menghubungkan segitiga emas Jogja Solo Semarang kini sudah memasuki tahap pelaksanaan. Tol Joglosemar merupakan akses strategis yang menghubungkan tiga Kota besar dipulau Jawa ini. Namun ada hal menarik dimana pembangunan tol Jogja solo dan tol Jogja Bawen yang sama-sama memasuki tahapan pelaksanaan dalam beberapa sesi pengerjaan. Keduanya merupakan proyek strategis dipulau Jawa. Khususnya di Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun dibeberapa sesi pengerjaan menariknya, tol yang melintasi daerah Yogyakarta kabarnya akan dibuat secara melayang atau tak seperti di sesi lain.

Kenapa dibuat Melayang ?

Pertanyaan yang kemudian muncul dibenak para pemerhati proyek di Joglosemar. Kenapa jalan tol di Yogyakarta rencana akan didesain dengan tipe melayang. Kenapa tidak dibuat seperti ditempat lain yang masih satu terkait dengan tol Yogyakarta. 

(YouTube Kaka TV)

Sebagai contoh, proyek pembangunan Jalan tol yang menghubungkan Yogyakarta dengan Bawen Salatiga yang dibuat dengan konsep melayang di atas  Selokan Mataram di Daerah Sleman.

Apakah benar hal ini karena usulan dari orang penting di Yogyakarta ?

Untuk konsep  pembangunan jalan tol yang melintasi daerah Yogyakarta khsusnya di kabupaten Sleman, hampir semuanya akan di buat dengan konsep melayang. Yang tentunya akan melintasi selokan Mataram yang nemiliki banyak historisnya. Banyak yang beranggapan  bahwa langkah ini untuk menjadikan inovasi dan juga mengangkat nilai-nilai historis yang ada di Yogyakarta.

Namun sebagaimana di kutip dari channel YouTube @KAKA_TV, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memang memberikan masukan atau mengusulkan supaya rencana Tol yang melintasi Yogyakarta agar dibuat dengan konsep melayang saja.

Menurutnya bahwa di Yogyakarta khsusnya di Kabupaten Sleman yang masuk dalam provinsi daerah istimewa Yogyakarta, menuturkan bahwa banyaknya situs-situs cagar budaya yang ada di sekitar area yang akan dibangun proyek jaln tol tersebut. Dan jika tidak dibangun secara melayang, maka dipastikan akan menganggu keberlangsungan cagar budaya tersebut. 

Sementara hal ini pun sudah mendapatkan kesepakatan dengan instansi Kementerian PUPR dan sudah dibuatkan nota kesepahaman bahwa proyek jalan tol yang melintasi Yogyakarta akan menggunakan konsep desain melayang, dan akhirnya pemerintah serius untuk mempercepat pembangunan trase ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline