Lihat ke Halaman Asli

Tim KKN UM Bimbingan Bapak Juharyanto Turut Memeriahkan Tradisi Ithuk-Ithukan Dusun Rejopuro

Diperbarui: 24 Juni 2021   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Tradisi Ithuk-Ithukan adalah salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Dusun Rejopuro. Tradisi Ithuk-Ithukan di sumber mata air Hajar sebagai salah satu bentuk folklor setengah lisan yang ada di Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Tradisi ini memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki serta dijauhkan dari segala bahaya. Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Dusun Rejopuro setiap setahun sekali pada tanggal 12 Dzulqaidah. Tahun ini, tradisi Ithuk-Ithukan diadakan tepatnya pada hari Selasa, 22 Juni 2021.  

Bentuk dari Tradisi Ithuk-Ithukan ini akan dibahas menggunakan kajian folklor setengah lisan.  Konsep dari Tradisi Ithuk-Ithukan ini digambarkan dengan acara ruwatan yang berlokasi di sumber mata air Wisata Jopuro yang ada di Desa Kampunganyar. Fungsi dari Tradisi Ithuk-Ithukan sendiri adalah sebagai alat proyeksi. Tradisi Ithuk-Ithukan di sumber mata air Hajar ini mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan hal yang bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Tradisi Ithuk-Ithukan diawali dengan haul pemakaman sebelum hari pelaksanaan. Pada hari berikutnya dilanjutkan dengan acara inti Tradisi Ithuk-Ithukan, kemudian acara "moco lontar" pada malam hari menjadi penutup Tradisi Ithuk-Ithukan.

Tradisi Ithuk-Ithukan diikuti oleh masyarakat Dusun Rejopuro serta juga dimeriahkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang  bimbingan Bapak Dr. Juharyanto, M.M., M.Pd. dan Universitas PGRI Banyuwangi. Terkait diadakannya tradisi  dimasa pandemi, perangkat desa telah mempersiapkan dan melakukan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan dengan dibantu oleh instansi militer seperti LANAL dan Polisi Militer. Meskipun banyak pihak yang berpartisipasi dalam memeriahkan tradisi ini, mayarakat tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline