Lihat ke Halaman Asli

Chamelia Dwi Angelina

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ( 20107030010)

Pesona Alam, Sejarah, dan Mitos Telaga Sarangan

Diperbarui: 21 April 2021   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ketika jenuh dengan banyaknya pekerjaan dan ramainya perkotaan . Solusinya adalah liburan , dengan mencari ketenangan di alam . Telaga sarangan bisa menjadi salah satu destinasi tujuan kamu untuk healing . Berada dibawah kaki Gunung Lawu lebih tepatnya di Kecamatan Plaosan bagian paling barat, Kabupaten Magetan . Jaraknya dari pusat Kabupaten Magetan sekitar 15 km . Apabila kamu melewati Jalan Tembus perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah , maka di sepanjang perjalanan kamu kesini, akan disuguhkan pemandangan yang menyejukan mata seperti hutan disamping kanan kiri jalan, dan perbukitan .

Dengan luas sekitar 30 hektar dan berada di ketinggian 1200 m diatas permukaan laut, dengan kedalaman danau 28 meter . Ditengahnya terdapat pulau kecil yang misterius yang melengkapi indahnya pemandangan telaga sarangan. Apalagi ketika pagi datang ataupun setelah hujan , telaga sarangan akan menjadi berkabut namun air dalam danau tetap jernih dan bersih . Karena masih didataran tinggi, tidak heran suhu di telaga sarangan sendiri cukup dingin sekitar 15-20 derajat . Sehingga untuk kamu yang ingin berwisata disini harus mempersiapkan baju tebal, atau jaket agar badan terasa hangat .

Pengunjung dapat berkunjung kesini setiap hari , baik pada hari biasa maupun akhir pekan . Pengunjung juga dapat menikmati serunya berkeliling Telaga Sarangan dengan speedboat maupun menunggangi kuda . Untuk sekali putaran keduanya mematok tarif sebesar Rp. 60.000 , sementara jika ingin merasakan tiga putaran langsung hanya Rp. 150.000 . Namun, jika kamu hanya ingin menikmati suasana telaga tanpa berkeliling , kamu hanya perlu membayar tiket masuk Rp. 20.000 saja.

Untuk kamu yang ingin menginap, di sekitar kawasan Telaga Sarangan sendiri menyediakan banyak penginapan,villa, dan hotel . Dengan range harga sekitar 100 ribu- 500 ribu jadi pilihlah sesuai budget kamu . Selain penginapan , banyak kios dan pasar yang berjejer ditepian telaga sarangan . Dimana menawarkan banyak oleh-oleh khas magetan seperti bolu telur, bluder cokro, ampyang dan berbagai cindera mata. Tidak hanya oleh-oleh , bagi kamu yang sudah capek mengelilingi telaga , banyak sekali restaurant, warung, atau pedagang kaki lima yang menjual makanan biasa sampai makanan khas setempat . Seperti sate kelinci, tepo tahu, pecel lempeng, dan lain-lain.

Telaga Sarangan merupakan telaga yang terbentuk secara alami . Namun , tidak luput dari mitos yang beredar di masyarakat sekitar . " Konon dulunya, di dalam Telaga Sarangan itu ada 2 ekor naga raksasa yang menyebabkan terciptanya telaga ini.Ceritanya, terdapat pasangan suami istri petani bernama Kyai Jalilung dan Nyai Jalilung. Saat Kyai Jalilung kelaparan karna tidak kunjung dikirimi makanan oleh Nyai Jalilung, dia mencari makanan lain dan akhirnya menemukan sebuah telur raksasa. Alhasil telur itu dimakan, namun tidak habis dan akhirnya telur masih sisa separuh. Lalu istrinya datang memakan sisa telur tersebut sampai habis. Kemudian tubuh mereka terasa panas dan gatal , dan mereka langsung menceburkan diri kedalam pancuran terdekat. Lambat laun mereka berubah jadi naga raksasa yang menggeliat, pancuran yang kecil tadipun melebar dan menjadi telaga yang sekarang disebut Telaga Sarangan. " Tutur Pak Sobiran , salah satu pawang kuda setempat.

dokpri

Di Sarangan juga terdapat ritual tradisi 'Festival Gebyar Labuhan Larung Tumpeng Sesaji' setiap tahunnya. "Dulu tradisi ini untuk menghormati nyai dan kyai pasir penunggu telaga tersebut. Tapi sekarang , tradisi ini menjadi wujud syukur atas berkah sarangan kepada Tuhan YME yang mampu memberi kehidupan warga sekitarnya . Tau sendiri sektor disini paling kuat adalah pertanian, dan perkebunan dan pengairannya dari Telaga Sarangan ini'' Ucap Pak Totok , yang juga salah satu pawang kuda.

"Sampai sekarang masih ada mitos yang kuat , bila ada orang pacaran yang sedang bercinta di dekat telaga sarangan, mereka bisa terkena radiasi gaib disini yakni berupa kutukan kandasnya hubungan . Makanya jangan neko-neko dimanapun berada, tidak cuma disini. " Lanjut tutur kata dari Pak Sobiran . Mitos ini sudah lama dipercaya masyarakat dan sudah menjadi buah bibir dikalangan kaum muda-mudi jaman dulu hingga sekarang. Terbukti dari adanya beberapa kesaksian sepasang kekasih yang dulunya bercinta di tempat ini, keesokan harinya atau dalam waktu dekat hubungan mereka langsung putus ditengah jalan. Namun ada beberapa yang sampai menikah, semuanya kembali pada niat masing-masing orangnya .

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline