Menjadi mahasiswa adalah sebuah fase kehidupan yang tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berada menjadi bagian nya. Menjadi mahasiswa berarti menjadi seseorang yang sudah siap untuk hidup lebih mandiri. Berbagai tuntutan pun bermunculan ketika kamu menyandang gelar mahasiswa. perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia, menjadi tujuan tersendiri bagi setiap orang dengan segala pertimbangannya. Tak heran, jika banyak anak muda yang memilih untuk melanjutkan pendidikan nya di tanah rantau dengan berbagai alasan. Alasan yang mereka pilih Antara lain adalah agar mereka lebih bebas, lebih bisa belajar mandiri, belajar untuk management uang, dan lain sebagainya. Tentu berbagai pertimbangan dan pergolakan batin sudah mereka hadapi ketika akan memutuskan berkuliah di luar kota jauh dari orang tua dan keluarga.
Ketika memilih dan diterima di universitas yang jaraknya jauh bahkan berbeda kota maupun provinsi, tuntutan untuk merantau pun menjadi gelar bagi sebagian mahasiswa. Jarak yang sangat jauh, tka mungkin untuk di trabas, karena tentu sangat memberatkan di ongkos dan tentu berpengaruh terhadap kesehatan. Menjadi mahasiswa rantau membuat semua mahasiswa rantau mau tidak mau, siap tidak akan mengalami berbagai masalah dan berbagai pedih nya kehidupan seorang diri. Masalah masalah pun mulai bermunculan seiring berjalan nya waktu.
Masalah pertemanan yang sering kali berbeda pendapat, masalah ekonomi yang terkadang membuat beberapa mahasiswa harus memutar otak agar bisa bertahan hidup di rantauan, masalah akademik di perkuliahan baik dengan materi maupun dengan lingkungan sekitarnya, hingga masalah umum yang dihadapi mahasiswa rantau ialah homesick. Namun tentu itu semua memiliki plus minus menjadi mahasiswa rantau. Lalu, apa saja suka dan duka menjadi mahasiswa rantau? Yuk, kita bahas bersama sama ragam kehidupan di rantauan!
Kehidupan bebas menjadi poin pertama suka kehidupan di rantauan. Bagi sebagian orang yang memiliki orang tua strickparents atau kehidupan keluarga yang membuat mereka tidak nyaman, kehidupan bebas adalah salah satu impian mereka dan tak jarang menjadi alibi mereka berkuliah di luar kota bahkan luar provinsi. Mereka tak lagi di hubungi saat lagi nongkrong dengan teman teman, mereka bebas pulang dan main kapan saja tanpa ingat waktu. Selain itu, bagi mereka yang jarang mendapatkan uang jajan, dengan menjadi mahasiswa rantau tentu akan mendapatkan kiriman uang setiap bulannya. Kehidupan di rantauan juga membuat mahasiswa jadi mandiri, lebih berani dan percaya diri tentunya. Bagaimana tidak, segala sesuatu nya akan mereka hadapi sendiri tak lagi mengeluhkan ke bapak ataupun ibu. Mahaasiswa rantau akan menjadi mandiri dan mampu mencari jalan keluar atas setiap permasalahan yang terjadi di hidupnya. Tak heran, kebanyakan mahasiswa rantau memiliki mental yang kuat. Sebagai mahasiwa rantau, banyak kegiatan sehari hari yang dilakukan sendirian, hal ini membuat kita jadi dapat mengenali diri kita lebih jauh. Mahasiswa rantau jadi punya control dan kepekaan social yang kuat terhadap dunia luar. Tentu hal demikian dapat menjadi tabungan benteng pertahanan yang kokoh bagi mereka untuk menjalani kehidupan dewasa selanjutnya.
Namun kehidupan menjadi mahasiswa rantau terkadang menjadi kendala tersendiri bagi banyak mahasiswa. Banyak nya tuntutan dan tekanan yang mereka hadapi. Mulai dari banyak nya tugas akademik di perkuliahan yang terkadang Antara mata kuliah satu dengan yang lainnya saling kejar kejaran deadline, masalah pertemanan yang sering kali harus berusaha menurunkan ego dan saling memahami, masalah sosial, dan yang paling sering dialami adalah masalah ekonomi. Semua kegelisahan tersebut akan di hadapi mahasiswa rantau khususnya. Namun tak perlu khawatir, karena kita mampu membangun kehidupan dan dapat memberi batasan agar segala permasalahan dapat teratasi. Kita dapat memilih dengan siapa kita berteman. Pilihlah teman teman yang mampu membuat kita terus maju, berkembang, dan menjadi diri sendiri. Hindari teman yang membuat kita sering kali sakit hati, sampai overthinking dengan omongan yang mereka lontarkan.
Sebagai mahasiswa rantau yang kamu diberi kepercayaan penuh oleh keluarga, maka buatlah batasan batasan pertemanan. Jangan samapai kebebasan yang kamu miliki saat ini, menjadi salah satu cara merusak diri dan masa depan mu. Jadilah mahasiswa yang kuat, komitmen dan memiliki tanggung jawab yang kuat. Kita harus bisa memproteksi diri sendiri, membentengi nya dengan ilmu pengetahuan dan iman yang kuat agar tak terbawa dengan arus pertemanan yang buruk. Kita bisa mencari kesibukan yng bermanfaat. Bagi sebagian orang, ini menjadi alternatif ketika mereka dihadapkan dengan permasalahan galau baik itu percintaan dan yang lainnya. Lakukan lah apapun yang membuat diri senang dan bahagia namun dengan cara yang baik. Semua suka duka yang kamu alami di perantauan akan menjadi pelajaran dan pengalaman berharga yang tak semua orang dapat mengalami nya. Maka dari itu, nikmati lah proses menjadi mahasiswa rantau dan teruslah berkembang agar kehiduapn mu di rantauan menjadi bekal awal meraih kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H