Lihat ke Halaman Asli

Chairunnisa Asriani Lubis

Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP - Universitas Sumatera Utara

Pengembangan Konten Media Sosial dengan Potensi Konten Lokal

Diperbarui: 10 Juni 2022   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: FR Consultant Indonesia

Saat ini semua orang yang menggunakan media sosial berlomba-lomba dalam membuat konten. Tak heran jika konten yang dihasilkan tersebar dengan sangat beragam. Mulai dari konten musik, fashion, kuliner, dan topik-topik lainnya. Namun, pernahkah anda berpikir untuk mengembangkan konten media sosial anda dengan potensi konten lokal yang ada di daerah anda?

Konten lokal sendiri jika merujuk pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standart Program Siaran (P3SPS) Tahun 2012 adalah program siaran dengan muatan lokal yang mencakup program siaran jurnalistik, program siaran faktual dan non faktual dalam rangka pengembangan potensi daerah setempat dan dikerjakan serta diproduksi oleh sumber daya dan lembaga penyiaran setempat. Namun secara sederhananya konten lokal adalah konten yang berasal dari daerah setempat yang dikelola oleh sumber daya setempat pula.

Setiap daerah tentu mempunyai keberagaman khasnya masing-masing. Selain keberagaman suku dan bahasa, setiap daerah juga mempunyai beragam kekayaan daerah dalam berbagai sektor lainnya. Entah itu sektor kuliner, tempat wisata, dan sebagainya.

Melihat perkembangan media sosial yang semakin pesat, potensi konten lokal sebagai siaran televisi tentu dapat dikembangkan menjadi konten dalam media sosial. Setiap orang dapat melakukan hal tersebut dalam pengelolaan media sosial masing-masing. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola konten media sosial dengan konten lokal:

1. Eksplor kekayaan daerah tempat anda berasal.

Dalam membuat konten tentu kita harus tahu terlebih dahulu apa yang akan menjadi nilai jual dalam konten tersebut. Dalam hal ini, anda harus mencari tahu sebanyak dan sebaik mungkin kekayaan apa saja yang ada di daerah anda. Misalnya mencari tahu makanan apa saja yang menjadi khas daerah tersebut, atau tempat wisata mana saja di daerah tersebut yang mempunyai nilai jual. Semakin banyak kekayaan daerah, maka semakin tinggi juga nilai jualnya dalam pembuatan konten.

2. Cari banyak informasi dan sesuaikan dengan ide konten lokal yang akan dibuat.

Misalnya anda tertarik membuat konten dalam bidang pariwisata. Anda bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah anda yang sudah dieksplor sebelumnya. Kemudian cari tahu sebanyak-banyaknya informasi terkait tempat wisata tersebut. Misalnya tempat wisata air terjun. Anda dapat membuat konten tentang kejernihan, kesejukan, ataupun hal lain yang terkait dengan air terjun tersebut.

3. Mulai membuat konten sesuai dengan media sosial yang digunakan.

Misalnya anda akan membuat konten melalui media sosial YouTube. Anda bisa membuat vlog dengan merekam perjalanan ke tempat wisata yang akan dijadikan konten. Merekam sekaligus mengabadikan keindahan dari tempat wisata tersebut. Kemudian mengunggahnya sebagai konten video YouTube. Selain YouTube, mungkin anda menggunakan media sosial Instagram. Konten yang dibuat dalam Instagram biasanya lebih spesifik menjangkau followers. Dengan membuat konten lokal dalam instagram, followers anda akan langsung mengetahui potensi daerah anda yang dijadikan konten.

Pengembangan dan pengelolaan konten lokal dalam media sosial diharapkan mampu memperkenalkan potensi kekayaan daerah kepada dunia. Hal ini mengingat media sosial dapat menjangkau seluruh penggunanya tanpa terbatas jarak dan waktu. Selain itu, pengembangan konten media sosial dengan konten lokal juga dapat membuat pengguna media sosial menghasilkan konten yang lebih bermanfaat serta kreatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline