Best Practice
Meningatkan kemampuan numerasi anak melalui mencetak angka dengan menggunkan roti tawar di TK Aisyiyah Nagari Sialang Gaung, Kecamatan Koto baru, Kabupaten Dharmasrya, Sumatera Barat
PENDAHULUAN
Rendahnya kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia dini sering terjadi dan menjadi topik hangat yang jadi perbincangan setiap tahunya oleh pendidik, orang tua dan masyarakat. Dimana harusnya anak usia dini (4-5 th) sudah mampu mengenal lambang bilangan satu sampai sepuluh. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan anak usia dini (4-5th) dalam mengenal lambang bilangan adalah dengan menggunakan permainan mencetak angka dengan roti tawar.
Dimana kemampuan mengenal lambang bilangan menjadi salah satu kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki dan kuasai oleh anak. Sebab kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan kemampuan dasar dalam bidang matematika yang kelak akan sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari anak. Selain itu, kemampuan mengenal lambang bilangan juga dapat mempengaruhi kesiapan anak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Seperti yang telah diungkapkan oleh World Health Organization dalam penelitian longitudinal bahwa "early mathematics skills strongly predict later mathematics skills" yang artinya kemampuan matematika awal sangat menggambarkan kemampuan matematika dikemudian hari (Gandana et al., 2017).
PEMBAHASAN
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kurangnya berkembang kemampuan anak dalam memahami konsep bilangan
Dalam bermain angka, anak kurang mendaptkan pembelajran yang kreatif dan menyenangkan.
Media yang digunakan guru masih monoton yaitu lebih banyak menggunkan lembar kerja.