Lihat ke Halaman Asli

Cerita kera di candi borobudur

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

September 2012,  saya berkunjung ke candi borobudur. Pagi itu udara cerah, pengunjung tidak terlalu padat. Pedagang ramai menjajakan topi dan payung untuk pelindung dari sengatan matahari. Mata memandang pengunjung yang sibuk berfoto ria hingga pada akhirnya pandangan  terhenti pada sosok seorang  guide yang menjelaskan tentang cerita yang tersirat di deretan patung. semula aku tidak terlalu tertarik, tetapi perlahan aku mendengarkan cerita yang saling berurutan sambil tangannya menunjuk berbagai patung yang tertera di dinding.

Ada kisah menarik tentang seorang  raja bersama bala tentara yang sedang berada di hutan dan ingin menguasai pepohonan yang berbuah lebat, namun dilokasi itu,banyak terrdapat gerombolan kera. Jika diperhitungkan dari besar kecilnya kera, maka gerombolan kera tersebut dimulai dari yang paling besar ( raja kera ) hingga yang masih bayi. Sang raja memerintahkan  pasukannya untuk mengusir gerombolan kera dengan menggunakan berbagai senjata termasuk tombak dan panah.

Para kera berlarian dan raja tertegun pada suatu keanehan . dilihatnya ada seekor kera ( raja ) yang pindah dari pohon yang satu ke pohon yang lain selanjutnya kembali ke pohon semula sambil membawa untaian tali pohon. Ternyata sambil menghindari serangan panah para pasukan, ia menyusun untaian tali pohon tersebut agar kera -kera yang masih kecil dapat berjalan dari satu pohon menyeberang ke pohon lainnya. Raja tertegun dan memerintahkan pasukan untuk berhenti memanah dan meninggalkan lokasi serta membiarkan gerombolan kera hidup tenang. Saya  bertanya kepada guide :" apa hikmah yang dapat dipetik?" sang guide tersenyum dan mulai mengeluarkan wejangan.  " saat sukacita , sang raja harus dihormari dan dilayani  karena pada saat berduka atau ada bencana, sang raja harus rela berkorban Termasuk mengorbankan dirinya demi menyelamatkan rakyatnya persis seperti sang raja keja ". Saya manggut manggut sambil berbisik didalam hati ." ada ngak ya pemimpin seperti si raja kera ? Karena biasanya saat suka cita, pemimpin pesta pora, saat ada masalah, biasanya anak buah yang dikorbankan...  Mudah mudahan pemimpin kita seperti kera... He he he




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline