Morowali- Deputi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Bidang Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto, didampingi Forkopimda Morowali menggelar konferensi pers hari ini untuk membahas langkah-langkah penanganan korban kecelakaan kerja di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Rabu (27/12/23)
Konferensi Pers berlangsung di Media Center RSUD Morowali, Turut mendampingi Pj Bupati, diantaranya Dandim 1311/Morowali Letkol Inf Alzaki S.E., M.M., M.B.A., M.M.A.S, Kapolres Morowali AKBP Suprianto, S.I.K.,M.H, Direktur RSUD Morowali dr. Agus As Partang, Manajemen PT. IMIP, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ashar Ma'ruf, SE., M.SI., Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Dr.Hj.St Asmaul Husna Syah, SE., MM., M.Si., Kadis Diskominfo-SP Badiuz Zaman, ST., MT., Kadis DPMPTSP Nukrah, ST., MT., Kadis Nakertrans Ahmad ST, Kaban Kesbangpol Bambang S.Soerodjo M.Si., Kadis Sosial Arifin Lakane M.Pd., OPD Teknis lainnya serta Insan Pers.
" Data kecelakaan kerja di PT ITSS per tanggal 27 Desember Pukul 13.11 WITA. Dari total 59 orang korban, ada 19 orang meninggal dunia terdiri dari 11 TKI dan 8 TKA. 10 orang TKI sedang rawat jalan, 14 orang TKI Rawat di RSUD Morowali, 6 orang rawat di Klinik IMIP terdiri dari 3 TKA dan 3 TKI, 8 orang rujuk keluar terdiri dari 3 TKI ke Palopo dan 5 TKA ke Cina, dan perawatan sendiri 2 orang TKI" Ungkapnya
Lanjut, Rachmansyah mengatakan terkait penanganan ini , Pemkab Morowali memberikan bantuan uang tunai senilai Rp. 167.500.000 yang diberikan kepada korban meninggal sebanyak Rp. 77.500.000, sementara bantuan sedang dalam perawatan sebanyak Rp. 90.000.000. Selain itu, Pemkab Morowali juga memberikan bantuan 12 unit ambulans terdiri dari desa, puskesmas dan paguyuban sekitar TKP. sementara 6 unit ambulan dari PT IMIP, dan 4 unit dari Perusahaan lain.
Dikesempatan ini, Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi selama beberapa hari ini, dengan tujuan memastikan keamanan korban dapat dijamin dengan baik.
"Fokus kami adalah memastikan korban yang masih dirawat mendapatkan perawatan yang memadai, dengan dasar bahwa perusahaan memberikan perawatan sesuai penilaian dokter dan permintaan keluarga, sehingga mereka dapat pulih dan beraktivitas kembali." Ujarnya.
Lebih Jauh, Septian mengatakan bahwa Pihak kepolisian dan Dinas Tenaga kerja telah melakukan investigasi terhadap kejadian ini, dengan memeriksa lokasi dan bukti-bukti yang ada. " Kami tidak berspekulasi dan akan menunggu hasilnya. Penting untuk memastikan bahwa SOP K3 dapat dilaksanakan dengan baik demi keamanan dan pencegahan kecelakaan di masa depan." Tandasnya
Menyoroti hal tersebut, Pihaknya menekankan kepada pihak perusahaan bahwa perawatan yang diberikan kepada korban dilakukan dengan baik, berharap komitmen tersebut terus diperhatikan untuk pemulihan yang optimal.
" Pastikan hak-hak korban meninggal diberikan dengan sepenuhnya, termasuk pemberian beasiswa kepada anak-anak yang ditinggalkan hingga kuliah. Sementara itu, untuk korban yang sedang dirawat, kami telah menyampaikan kepada perusahaan agar santunan atau kompensasinya sesuai dengan kebutuhan." Tegasnya
Sementara itu, dari Pihak Perusahaan PT IMIP menegaskan bahwa tidak ada ancaman PHK terhadap karyawan yang mengedarkan video terkait ledakan tungku kecelakaan kerja tersebut. Harapannya, hasil investigasi dapat memberikan kejelasan lebih lanjut.
Selain itu, Kapolres Morowali mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim gabungan untuk berkolaborasi dalam mengidentifikasi TKP. "Sejauh ini sudah ada 17 saksi untuk dimintai keterangan mengenai hal tersebut kemudian akan dilakukan pengumpulan data guna mendapatkan hasil kesimpulan Proses investigasi." Tandasnya.
Hal senada disampaikan Dandim 1311 Morowali menghimbau kepada seluruh stakeholder untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menangani situasi saat ini. Menurut Dandim kejadian ini merupakan uji dari SOP yang ada selama ini, serta implementasi dari Kebersamaan dari Teamwork yang sudah terbentuk dari Pimpinan Stakeholder selama ini. Komunikasi dan koordinasi yang baik telah menghasilkan penanganan awal yang baik dari segala keterbatasan dan kekurangan yang ada ditengah musibah dan kecelakaan kerja ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H