Lihat ke Halaman Asli

Cicip 3 Kuliner Blusukan di Bojonegoro

Diperbarui: 23 Februari 2022   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Siang-siang teduh di bawah pohon
Lihat Pak Tani membajak sawah
Eh, udah pada tau belon?
Bojonegoro punya tiga kuliner blusukan, loh!

Nah, mulai 2018 saya fix tinggal dan menghirup udara di Kota Bojonegoro. Dari besar dan sekolah di Kota Minyak, kini kembali lagi ke Kota Minyak. Yups, Kabupaten Bojonegoro ini terletak di Jawa Timur. Rasanya, udah bertahun-tahun tinggal di Bojonegoro, saya belum pernah mengulas makanan unik, asik, dan legit di sini, ya?

Kalau kalian dengar Bojonegoro sepintas, kuliner apa yang sering kalian jumpai? Saya yakin yang paling terkenal adalah Ledre. Kuliner camilan berbahan pisang yang di-pres tipis sekali dan berbentuk semacam astor. Sekali kunyah langsung nyeeees! Lumer di mulut.

Tapi, saya di sini nggak bakal mengulas Ledre. Tapi, yuk, kita mulai dengan kuliner-kuliner yang jarang diulas para food bloger dan bisa dijumpai kalau kamu blusukan ke desa-desa. Bisa bayangin, dong ya, perjalanan blusukan ke desa medannya seperti apa? Hihihi!

1. Warung Welut Blukutuk Pak Edi

Dok. Pribadi, Kuliner Blusukan di Bojonegoro Belut Pak Edi

Dari rumah saya di Bojonegoro Kota, belut blukutuk ini bisa ditempuh dalam 34 menit.

Tepatnya di Jalan Pesen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kalian bisa google maps lokasi pastinya. Dan jangan kaget kalau kalian justru mengarungi medan jalan kecil di tengah sawah ya ^^

Dan kalau mau ke sini, saya sarankan sebelum jam makan siang. Soalnya, belutnya pasti ludes abis terbang entah ke mana ^^ mungkin kembali ke sawah, hhe.

Menu khas yang disajikan yakni Rica Belut. Ciri yang membedakan dengan belut lainnya, yaitu karena disajikan di hotplate dengan sambal rica. Alhasil, begitu si belut mendarat di meja makan kamu, ada bunyi kemericik blukutuk dari sambal yang tergoreng di hotplate tadi.

Harganya juga aman di kantong, kok. Cukup Rp 20 ribu saja sudah komplit dengan nasi dan es teh. Bisa dinikmati pakai nasi putih yang hangat atau nasi jagung. Tergantung kamu!

"Pemandangannya pun sangat khas desa. Di tengah sawah, hamparan padi yang selalu produksi. Bapak-bapak petani yang sibuk di ladang. Aroma khas alam yang sejuk dan nyaman banget." ~Cs

Dok. Pribadi, Sate Jamur Khas Kampoeng Drenges

2. Sate Jamur Kampoeng Drenges

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline