Lihat ke Halaman Asli

Christian Evan Chandra

TERVERIFIKASI

Narablog

Listrik Pintar dan Konsumen Bijak, Kehidupan Jadi Lebih Baik

Diperbarui: 9 April 2016   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada zaman praaksara, listrik belumlah memegang peranan dalam kehidupan manusia. Manusia masih mengandalkan benda-benda yang ada di sekitar mereka secara langsung untuk bertahan hidup. Hari ini, bisakah kita bertahan tanpa listrik? Masyarakat berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia membutuhkan listrik sebagai energi utama dalam kehidupan.

Semua butuh listrik

Dari bangun tidur hingga tidur dan bangun lagi keesokan harinya, manusia tidak lepas dari listrik. Penerangan di rumah, sekolah, kantor, jalan raya, semua membutuhkan listrik. Bekerja dan bertukar informasi, baik dengan komputer, ponsel, televisi, radio, tidak ada yang bisa bekerja tanpa arus listrik. Belum lagi hal-hal berikut ini : memasak nasi dengan rice cooker, mendinginkan ruangan dengan air conditioner, mencuci pakaian dengan mesin cuci, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

PLN sebagai penyalur arus listrik di Indonesia

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan berbangga atas kehadiran perusahaan energi PT PLN dalam menyalurkan arus listrik yang dihasilkan oleh berbagai pembangkit listrik kelolaannya ke kota-kota di Indonesia. Dengan demikian, aktivitas harian masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan lebih mudah.

Banyaknya jumlah pelanggan dan pendapatan tahunan PT PLN memampukan perusahaan ini untuk menemani PT Pertamina dalam jajaran Fortune Global 500.

Kehadiran program "Listrik Pintar"

Listrik pascabayar yang sudah diterapkan sejak lama memang terlihat lebih menguntungkan bagi masyarakat sebagai konsumen listrik. Pakai dulu, baru bayar, begitulah prinsip penggunaan listrik pascabayar. Ketika tanggal yang sudah ditentukan, petugas PLN datang ke tempat konsumen untuk mencatat penggunaan listrik mereka dan membebankan tagihan atas dasar tersebut. Ketika jumlah konsumen semakin banyak dan cakupan daerah pelayanan semakin luas, biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar gaji pegawai pastinya meningkat. Meningkatnya biaya berarti tarif yang dibebankan kepada konsumen berpotensi semakin mahal. Menyadari besarnya pengaruh tarif listrik dalam perekonomian, PLN meluncurkan program "Listrik Pintar" dengan menerapkan sistem prabayar.

Pencatatan konsumsi listrik menjadi lebih akurat, kesalahan penagihan dapat terhindarkan, dan keterlambatan pembayaran tagihan listrik karena lupa dan tak mampu membayar menjadi hal yang tak perlu lagi terjadi dengan kehadiran program "Listrik Pintar". Untuk menikmati layanan dari PLN, konsumen harus membeli terlebih dahulu sejumlah pulsa listrik. Dalam hal ini, PLN menjalin kerja sama dengan beberapa mitra untuk memudahkan masyarakat dalam membeli pulsa listrik tanpa perlu menempuh jarak yang cukup jauh, termasuk di antaranya minimarket yang aktif dikunjungi masyarakat.

Ke depannya, PLN diharapkan menambah mitra pembelian pulsa listrik, menggiatkan program peralihan listrik pascabayar ke listrik prabayar, dan sekaligus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait program ini.

Tarif listrik yang masih mahal bagi sebagian orang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline