Era modern identik dengan penggunaan teknologi yang begitu intensif dan termasuk di antaranya berkaitan dengan jaringan internet. Data We Are Social per Januari 2024 menunjukkan bahwa pengguna internet global mencapai 66,2% dari populasinya, besaran yang kurang lebih sama dengan pengguna internet di Tanah Air yang mencapai 66,5% dari populasinya. Apakah internet kita aman dan dapat dipercaya?
Penggunaan terbesar internet di Tanah Air sampai saat ini masih seputar berhubungan dengan pihak lain melalui media sosial. Internet juga digunakan untuk berbelanja, bekerja, melakukan transaksi perbankan, sampai berinvestasi. Bisa dibayangkan betapa besarnya perputaran data pribadi dan uang di internet, sehingga keamanan internet itu sangat penting.
Sayangnya, keamanan data masih belum maksimal. Databoks Katadata mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga negara dengan kebocoran data terbanyak sepanjang kuartal ketiga tahun 2022 lalu di dunia. Tempo.co mencatat bahwa kebocoran data di Indonesia terjadi dari berbagai sumber, mulai dari lembaga keuangan, e-commerce, sampai BPJS Kesehatan dan KPU yang merupakan lembaga negara. Kemudian menjadi wajar ketika warganet ragu dan khawatir atas penggunaan data digital mereka, termasuk berusaha membuat koneksinya menjadi lebih aman.
Berperilaku digital dengan cara, perangkat, dan jaringan yang aman memang harus dilakukan oleh para warganet dan tidak memberitahukan rahasia digitalnya kepada pihak lain agar data tidak dicuri. Akan tetapi, situs dan aplikasi yang digunakan juga harus aman agar data yang tersimpan tidak mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab atau bahkan mudah disusupi oleh kode-kode asing untuk menipu para penggunanya. Keamanan ini menjadi tanggung jawab para pengelola situs dan aplikasi, di mana perencanaan awalnya harus dilakukan dengan baik, pemeliharaan teratur dijalankan, dan pengelola tidak boleh menutup mata bahwa kemampuan para peretas terus meningkat seiring waktu sehingga peningkatan teknologi keamanan di masa depan itu tidak dapat dihindari.
Misalnya ketika kita mengelola situs web, membangun situs di dalam server berbayar yang digunakan secara khusus (dedicated) untuk situs kita akan lebih baik daripada menggunakan server gratisan. Memastikan penggunaan perangkat lunak yang selalu diperbarui dan pemasangan pendukung keamanan seperti firewall, sistem enkripsi, serta sertifikat SSL dari penyedia terpercaya itu penting. Membatasi akses administrator, meminimalkan penggunaan kode dan plugin dari pihak ketiga khususnya dalam mengelola data pribadi, hanya memilih pihak ketiga yang terpercaya untuk berkolaborasi dalam penyediaan layanan, menciptakan situs sedemikian rupa sehingga tidak mudah dijebol dan dipalsukan, sampai membuat backup situs juga penting. Memastikan pengguna membuat kata sandi yang tidak terlalu simpel, menyediakan fitur two-factor authentication untuk keamanan tambahan, dan membatasi penggunaan robot dengan fitur sejenis validasi Captcha akan lebih baik lagi. Mengembangkan fasilitas dan fitur pada situs juga dilakukan dengan hati-hati dan menyimpan dokumentasi yang dijaga dengan baik, bukan secara asal-asalan tanpa pertimbangan dan pengujian yang memadai.