Lihat ke Halaman Asli

Christian Evan Chandra

TERVERIFIKASI

Narablog

Bijak Berenergi: Kendalikan Kuantitas dan Kualitas Penggunaan Kita

Diperbarui: 13 Januari 2024   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta pengangkut bahan bakar. Foto: dokpri.

Berbicara mengenai energi, ada dua sektor yang sangat erat dibicarakan yaitu listrik dan transportasi. Kehidupan yang kembali normal pascapandemi membutuhkan tindakan komuter. Seiring kemajuan teknologi, ditinggalkannya cara kerja tradisional, dan mulai beralihnya penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, kebutuhan energi listrik terus meningkat. Bagaimana agar lingkungan tetap lestari

Ekstraksi bahan bakar fosil oleh kegiatan pertambangan merusak lahan dan mengganggu kehidupan sekitarnya baik flora, fauna, maupun manusia. Pembakarannya mencemari udara, meningkatkan suhu Bumi, dan mengganggu pernapasan. Transisi ke energi terbarukan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Proses produksi alat pendukung dan penggunaan lahan untuk membangun pembangkit listrik yang baru serta baterai penyimpan energi juga berpotensi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Ketika jumlah manusia terus bertambah, jalan menjaga lingkungan adalah mengendalikan pemanfaatan energi secara bijaksana.

Tidak hanya soal lingkungan, bijaksana memanfaatkan energi juga soal uang

Tarif transportasi massal yang sama jauh-dekat membantu pelaku perjalanan jarak jauh dan mengajak mereka yang dekat berpikir lagi. Foto: dokpri.

Tidak hanya mengimbau dan memberikan edukasi, tarif layanan transportasi sewa dan listrik "turut andil" memengaruhi pengguna. Adanya jarak minimum dan tarif minimum yang membuat perjalanan relatif lebih mahal untuk jarak pendek pada beberapa sarana transportasi, juga tarif dasar listrik yang cenderung tinggi untuk mereka dengan kapasitas daya terpasang lebih tinggi. Kita diajak menggunakan energi jika benar-benar perlu.

Dalam skala negara, masyarakat yang bijak memanfaatkan energi membantu negara dalam mengurangi pengeluaran terkait yang tidak perlu, apalagi jika harus melakukan impor. Dananya dapat digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting dalam membangun bangsa dan negara.

Gerakan diri sendiri dan keluarga menghemat penggunaan energi

Kipas angin ini hanya memerlukan energi listrik sekitar seperlima dari AC berukuran 1/2 PK. Foto: dokpri.

Berjalan kaki untuk perjalanan jarak dekat jika sehat, penerangan alami dari sinar matahari ketika terang daripada menyalakan lampu, mematikan kipas angin dan pendingin ruangan ketika udara alami sudah dingin karena hujan, jelas meniadakan kebutuhan energi. Mematikan keran air, kendaraan, dan peralatan elektronik setelah selesai digunakan atau selama tidak digunakan, meniadakan kesia-siaan penggunaan energi. Kami sendiri di rumah konsisten melakukannya sampai hari ini.

Jalan berikutnya adalah memahami kebutuhan energi dan menyesuaikan alat dengan kebutuhannya. Ruangan yang tidak terlalu besar bisa menggunakan pendingin ruangan berdaya lebih rendah dan tetap sedia kipas angin sebagai alternatif ketika udara tidak panas-panas amat, demikian pula dengan ukuran televisi dan kulkas sampai pilihan komputer di rumah. Lampu dipilih sesuai kebutuhan dan ketika membangun ruangan baru bisa mempertimbangkan untuk menaruh empat lampu di masing-masing sudut dibandingkan satu lampu di tengah untuk menghemat listrik jika hanya membutuhkan sedikit penerangan di titik-titik dekat pojok. Alternatif lain yang bisa dilirik adalah penggunaan lampu meja yang lebih kecil.

Hal lain soal pilihan kubikasi mesin kendaraan. Tenaga mesin cukup sesuai dengan kebutuhan trek, banyaknya penumpang, total berat penumpang dan barang bawaan, serta kecepatan perjalanan. Tenaga yang berlebih akan mengakibatkan konsumsi energi yang lebih besar secara sia-sia, misalnya mobil sport untuk penggunaan sendirian sehari-hari di jalan raya. Penggunaan transportasi massal selama memungkinkan tetap menjadi pilihan utama karena satu kendaraan digunakan bersama-sama.

Memanfaatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan

Kendaraan bermotor yang senantiasa terawat, lulus uji emisi, dan menggunakan bahan bakar berkualitas membantu pengendalian polusi udara. Foto: dokpri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline