Lihat ke Halaman Asli

Christian Evan Chandra

TERVERIFIKASI

Narablog

Penggolongan Surat Izin Mengemudi untuk Motor, Bagus Kalau Ditiru oleh Mobil?

Diperbarui: 16 Maret 2022   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Surat Izin Mengemudi (SIM). (sumber: polri.go.id via kompas.com)

Kebijakan Polri memberlakukan syarat tambahan untuk bisa mengendarai motor dengan mesin 250 cc ke atas patut diapresiasi. 

Syarat usia yang lebih tinggi, adanya minimum pengalaman, dan kenaikan yang berjenjang untuk bisa mengemudikan motor 500 cc ke atas secara legal tentu diharapkan bisa mengurangi tingkat kecelakaan akibat penggunaan motor sport. Lalu bagaimana dengan mobil?

Seiring persyaratan kredit mobil pribadi yang cenderung melunak seiring waktu, khususnya soal besaran uang muka yang harus dibayarkan, kini banyak anak muda yang bermobilitas dengan mobilnya sendiri sekalipun bukan dari kalangan orang kaya. 

Apalagi yang datang dari kalangan the have, mahasiswa sekalipun bisa saja sudah dipercayakan oleh orang tuanya untuk membawa mobil sekelas BMW, panah perak (Mercedes), Jeep, sampai kuda jingkrak (Ferrari). 

Karena kurangnya pengalaman dan kematangan psikologis, beberapa di antara mereka harus menghadapi kecelakaan yang tidak diinginkan. Contohnya banyak dan bisa kita cari di internet jika mau.

Pengemudi mobil secara logika memiliki tanggung jawab yang lebih berat dibandingkan terhadap sepeda motor. Dimensinya yang lebih besar tentu bisa membahayakan lebih banyak orang ketika terjadi kecelakaan di jalan, belum lagi tenaga mesinnya yang juga cenderung lebih besar. 

Sekalipun tidak memakan korban, tetap saja kerugian finansial yang muncul cukup besar apalagi kalau merusak fasilitas milik orang lain atau Pemerintah. 

Jika ada teman-teman Kompasianers yang pernah menjadi korban kecelakaan akibat kelalaian pengendara mobil dan ingin berbagi cerita, boleh sharing di kolom komentar artikel ini.

Hal lain yang patut diperhatikan adalah tidak ada pembeda untuk SIM antara mereka yang mengemudikan mobil milik sendiri untuk kepentingan pribadi dengan taksi online, juga mereka yang menjadi asisten pengemudi untuk mobil pribadi pihak lain atau mobil barang. 

Merugikan diri sendiri akibat kelalaian pribadi sih silakan, tetapi jangan bawa mereka yang tidak bersalah untuk ikut diseret celaka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline