Lihat ke Halaman Asli

Christian Evan Chandra

TERVERIFIKASI

Narablog

Ketika "Tipu-tipu" Bisnis Masuk ke Soal Matematika

Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merasakan sesuatu yang aneh dengan soal ini? Foto: dokumen pribadi

"Semakin kita menyelami aturan logika dan matematika, kita bisa mengetahui mana yang wajar dan tidak wajar. Secara umum belajar, termasuk belajar matematika, bisa membuat kita lebih pandai soal berbohong, tetapi jangan menyalahkan ilmu dan kecerdasan ya!" Lah, bagaimana jika sekarang soal di pelajaran matematika "mengajarkan" siswa untuk berbohong?

Mengingat pesan yang disampaikan oleh salah satu dosen saya di suatu kelas di semester pertama studi, saya jadi sedih sekaligus geleng-geleng kepala ketika dikirimi soal pekerjaan rumah dari adik sepupu saya di bangku SMA yang merasa aneh. 

Awalnya, saya berpendapat bahwa soal ini seharusnya memiliki jawaban yang tidak ada di opsi pilihan ganda yang tersedia. Akan tetapi, adik saya mengatakan bahwa guru mengharuskan mereka memilih salah satu di antaranya dan memaksa saya berpikir orang.

Menurut saya, soal tersebut adalah contoh dari penerapan diskon palsu

Anda bisa merasakan keanehannya sekalipun tanpa berhitung, harga sebelum diskon lebih rendah dibandingkan terhadap harga jual. Jika dibilang bahwa seharusnya kata "sebelum" di soal itu adalah kata "sesudah", tidak ada jawaban yang tepat juga. 

Jika mau dipaksakan harus ada opsi yang dipilih, jawaban yang mungkin adalah Rp43.500, yang didapat dengan membagi Rp52.000 dengan 120%. 

Cerita yang mau saya bahas bukan soal memilih jawaban terbaik, karena soal ini sebenarnya sudah pernah dibahas di kanal YouTube milik Brainly dengan jawaban di atas Rp60.000 seperti yang ditampilkan di bawah ini. Akan tetapi, saya lebih tertarik dengan apa yang mungkin terjadi di balik pembuatan soal ini.


Saya tidak memahami dengan baik mengapa harga sebelum diskon malah lebih murah dibandingkan harga jual, jika benar pembuat soal memaksudkan demikian. Bagaimanapun juga ada dua kemungkinan, pertama penulis salah membuat pilihan jawaban dan keduanya adalah penulis memang benar-benar membuat soalnya seperti ini. 

Kelanjutan pendapat saya bersifat pengandaian, jika penulis buku bermaksud lain dan membaca tulisan saya dipersilakan memberikan klarifikasinya di kolom komentar.

Ketika skenario kedua adalah skenario yang sebenarnya terjadi, itu berarti soal ini menunjukkan sebuah kenyataan yang banyak dilakukan oleh pedagang bernama "diskon palsu". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline