Melanjutkan bahasan dari bagian pertama, penulis terlihat belum benar-benar puas dengan tiga pilihan yang disodorkan. Penulis tidak puas sama sekali terhadap Galaxy
Redmi Note 7
Varian ponsel pertama yang dijual oleh Redmi pasca melepaskan diri dari Xiaomi adalah Redmi Note 7. Penampilannya yang jauh lebih mewah dengan warna gradasi dan material kaca membuatnya jauh di atas pendahulunya sesama Redmi Note. Ada beberapa hal yang layak dilirik dari ponsel ini.
Pertama, prosesornya sangat menakjubkan untuk segmen harga Rp2 jutaan, yaitu Qualcomm Snapdragon 660. Dengan tiga kombinasi RAM dan ROM yaitu 3GB/32GB, 4GB/64GB, dan 6GB/64GB, ponsel ini bisa memproduksi skor Antutu hingga 144.000 alias setara dengan Snapdragon 821. Satu lagi, prosesor ini terkenal hemat daya dan tidak panas sehingga layak dipertimbangkan untuk daily driver maupun gaming di layarnya yang sudah 1080p itu. Kekurangannya, dia masih belum didukung secara umum oleh Fortnite selain untuk Samsung Galaxy A9 (2018).
Kedua, resolusi kameranya terdengar luar biasa yaitu 48MP dengan sensor Samsung GM1. Akan tetapi, seperti banyak dibicarakan, jangan harap kualitasnya jauh lebih luar biasa dibandingkan smartphone flagship karena sejujurnya sensor ini memiliki ukuran piksel yang kecil untuk selanjutnya disatukan melalui teknologi pixel binning menjadi resolusi 12MP, default milik aplikasi kamera. Jika ingin resolusi aslinya alias 48M, Anda harus menggunakan mode Pro. Satu hal, selama saya menggunakan Redmi 4X dan teman-teman saya menggunakan seri Redmi lain, kami merasa kualitas fotonya kurang maksimal dan untunglah ponsel ini mendukung Camera2API tanpa harus melakukan rooting. Disebutkan juga bahwa Xiaomi Redmi Note 7 bisa merekam video hingga 120 fps untuk resolusi 1080p, luar biasa memang tetapi apa daya jika tidak bisa merekam 4K? Jadi hambar.
Ketiga, ketersediaan teknologi Quick Charge 4.0 untuk daya pengecasan 18W. Hal ini bahkan lebih menakjubkan dibandingkan Samsung Galaxy S10 yang masih menggunakan charger 15W dan melengkapi baterai 4000mAh milik Redmi Note 7 yang tahan lama. Sahabat mobilitas? Oke banget! Baterai besar, pengecasan cepat. Eits, charger cepatnya beli terpisah ya karena Anda hanya akan mendapatkan charger Redmi standar berdaya 10W. Uang lagi, duh.
Keempat, garansi delapan belas bulan. Tidak usah dikatakan apa-apa lagi, Redmi benar-benar menjual komitmen atas kualitas barangnya yang tahan lama dan durasi garansi ini tak tertandingi. Saya piker langkah keberanian Redmi ini mengikuti saudara sekampungnya, DFSK, yang juga memberikan garansi lebih panjang untuk mobil Glory 580-nya. Di Indonesia, kita baru menerima dua varian yaitu 3GB/32GB seharga Rp2 juta dan 4GB/64GB seharga Rp2,6 juta. Jadi, dengan modal Rp2 juta, Anda hanya bisa membawa pulang varian terendah tanpa bisa memanfaatkan fitur quick charging. Satu lagi, port charging sudah Type-C ya, kece sih tapi jadi susah pinjam-meminjam charger.
Redmi 7
Setelah lepas dari Xiaomi dan memperkenalkan dua produk Redmi Note 7, diluncurkanlah seri yang lebih kecil dan terjangkau yaitu Redmi 7. Bodinya kurang lebih mirip dengan Redmi Note 7 dan Realme 3, tidak istimewa tetapi setidaknya tidak murahan juga. Urusan proteksi fisik, Redmi 7 paling unggul dengan P2i Nano Hydrophobic Coating sebagai water repellant dan Corning Gorilla Glass 5.
Beralih ke sektor lainnya, saya merasa senjata ponsel ini sangat mirip dengan Asus Zenfone Max M2 yang tidak terlalu hype di pasaran. Dapur pacunya mengandalkan Qualcomm Snapdragon 632 dengan skor potensial AnTuTu sekitar 100000an, tidak impresif untuk gaming. Tersedia tiga kombinasi RAM dan ROM, yaitu 2GB+16GB, 3GB+32GB, dan 4GB+64GB. Memori masih bisa ditambah melalui dedicated slot MicroSD hingga 512GB.
Konfigurasi kamera belakangnyanya mirip dengan Realme 3, tepatnya beresolusi 12MP + 2MP. Meski beresolusi sedikit lebih rendah, ukuran pikselnya lebih besar sehingga bisa menangkap detil cahaya dan warna lebih baik ditambah ukuran gambar maksimal tanpa pecah yang lebih besar dibandingkan Realme 3 dan Galaxy M10. Untuk kamera depan, cukup 8MP saja. Resolusi videonya juga mentok di 1080p, tetapi framerate lebih unggul hingga 60fps.