Lihat ke Halaman Asli

Christian Evan Chandra

TERVERIFIKASI

Narablog

Dilema Mengulas dan Menilai 100 Persen Jujur di Dunia Maya

Diperbarui: 25 Februari 2019   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | sumber: getitwriteonline.com

Teknologi semakin berkembang dan semakin pintar di segala bidang, termasuk dalam hal memberi dan memeroleh penilaian. Seorang penyedia produk kini bisa mengetahui respon pelanggan atas produknya tanpa harus merasakan sendiri atau membayar pihak tertentu untuk melakukannya, bahkan mungkin tak perlu memintanya secara langsung dari pelanggan. 

Pelanggan pun bahagia karena mendapatkan referensi yang lebih berimbang secara mudah dan murah tanpa melulu memakan iklan yang sering kali bersifat hiperbola atau menunggu pendapat para ahli di bidangnya yang seringkali disajikan dengan bahasa belibet.

Di balik penawaran yang sangat menggiurkan, apakah penilaian tersebut semuanya menggambarkan kondisi rill?

Awalnya, saya sebagai seorang awam bahagia ketika berbagai stasiun televisi dan situs internet, baik media besar maupun blog perorangan menyediakan ulasan dan penilaian atas berbagai produk dari berbagai sudut pandang, mulai dari kaum awam, setengah awam, sampai para ahli. 

Saya berpikir bahwa saya bisa memeroleh banyak pertimbangan baik dari mereka yang berbagi pengalaman sebagai seorang pelanggan maupun tinjauan teknis dari seorang yang berkompetensi.

Akan tetapi, seiring usia yang beranjak dewasa, saya tidak merasakan hal yang sama.

Bertahun-tahun setia menonton program televisi terkait ulasan kuliner berjudul "Detektif Rasa" yang sangat menggugah itu, saya mulai curiga. Rentang nilai per komponen yang diberikan sangatlah terbatas yaitu enam sampai sembilan, apalagi rata-ratanya yang kalau bukan 7, 7.25, 7.50, ya 7.75. 

Lebih parahnya lagi, meski narasi ulasannya menunjukkan kasta yang berbeda jauh, nilainya bisa berbeda tipis atau bahkan sama saja.

Setelah saya mencoba beberapa makanan yang diulas, rasa sesungguhnya sangat sesuai dengan narasi ulasan tetapi terkadang jauh dari nilainya, jauh lebih bagus atau lebih jelek. Terlalu menguntungkan untuk mereka yang tidak pantas mendapatkannya, kasihan untuk mereka yang bisa lebih.

Masuk ke dunia blogging, saya mulai terbiasa mendulang Rupiah dengan mengikuti berbagai lomba blog termasuk soal ulasan produk.

Saya berusaha memberikan referensi yang benar-benar objektif, representatif, dan menyeluruh untuk masyarakat. Jika saya memiliki barangnya atau bisa meminjamnya dari orang terdekat, saya akan mencobanya dalam waktu yang cukup lama sebelum mulai menulis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline