Lihat ke Halaman Asli

Christian Evan Chandra

TERVERIFIKASI

Narablog

Pendidikan Online, Solusi Cerdaskan Indonesia Tanpa Batas di Era MEA

Diperbarui: 20 Mei 2016   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak ada kata bosan untuk belajar. Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Belajar adalah kegiatan yang terus berlangsung dan dibutuhkan seorang manusia sepanjang hidupnya agar senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan kehidupan lingkungannya.

Sebelum menginjak usia dewasa, individu harus menghadapi pendidikan dasar dan menengah untuk kemudian mengantongi ijazah SMA. Ketika baru merasakan kedewasaan, individu masih menghadapi pendidikan jenjang perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar Diploma atau Sarjana di bidang yang dikuasainya.  Masuk ke dunia kerja, individu pun masih harus belajar untuk menambah wawasan dan mempertebal daftar sertifikasi yang diperolehnya demi mempertahankan kompetitivitas dengan rekan-rekannya. 

Sayang, lembaga pendidikan utama yang sudah ada belum tentu memberikan semua materi dengan lengkap dan jelas sehingga individu membutuhkan pendidikan lanjutan untuk meningkatkan wawasan dan pemahamannya. Hal ini penting agar individu dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan demi mendapatkan ijazah atau sertifikasi yang dikejarnya. Dulu, satu-satunya jalan untuk mendapatkan pendidikan lanjutan ini hanyalah mengikuti kursus. Lebih parahnya lagi, apa yang harus dilakukan jika individu menghadapi hambatan untuk mengikuti kuliah dan sertifikasi? Tanpa pendidikan berkualitas, bangsa kita akan sulit bersaing secara kompetitif dengan bangsa lain.

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Penerapan MEA di kawasan Asia Tenggara memungkinkan masyarakat dari negara tetangga bebas bekerja di Indonesia dan berlaku sama bagi masyarakat kita yang mengincar pekerjaan di negara tetangga. Dengan demikian, persaingan semakin sengit dan salah satu faktor yang paling menentukan adalah pendidikan individu.

Penetrasi Internet yang tinggi sangat baik untuk menunjang edukasi online

Berdasarkan data yang diunggah oleh situs www.statista.com, pada tahun 2013, 77 persen pemuda Indonesia berusia 13-24 tahun terus terhubung dengan Internet dengan penggunaan harian di atas lima jam per hari. Pada tahun 2015, hampir 33 persen masyarakat Indonesia aktif mengakses Internet dari ponsel pintar. Dengan fakta seperti ini, seharusnya edukasi online baik untuk diterapkan di Indonesia dan dapat dimanfaatkan secara luas.

 

Edukasi online sebagai alternatif program kursus

Kursus? Apa yang ada di benak Anda? Mungkin beberapa pernyataan ini menjadi alasan Anda untuk sebisa mungkin menghindari program kursus.

  • Saya tidak memiliki waktu luang untuk mengikuti kursus. Saya pulang sekolah/kerja di sore hari dan masih harus berjibaku dengan banyak pekerjaan setelahnya. Jika saya harus mengikuti kursus, saya khawatir waktu istirahat saya tidak mencukupi.
  • Saya khawatir kehilangan waktu saya untuk mendapatkan hiburan. Satu mata pelajaran saja membutuhkan waktu paling tidak satu jam dalam seminggu untuk dipelajari di lembaga kursus. Bagaimana jika saya perlu mendalami dua, tiga, atau lebih banyak lagi mata pelajaran?
  • Bagi saya, kursus itu mahal dan menambah beban pengeluaran. Dengan merogoh kocek cukup dalam, saya pun belum tentu mendapatkan apa yang saya harapkan.
  • Kursus tidak memungkinkan saya untuk memilih materi tertentu saja untuk dipelajari. Saya harus mengikuti program kursus untuk satu periode tertentu secara utuh.

Untuk alasan seperti ini, hadir solusi baru di era modern seperti sekarang yaitu edukasi online. Di Indonesia sendiri, edukasi online digarap oleh beberapa pihak, di mana di antara mereka terdapat perusahaan startup yaitu HarukaEdu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline