Lihat ke Halaman Asli

Kurindu

Diperbarui: 18 Maret 2016   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secercah sinar menyeruak dari balik jendela, seolah menyapa
Ku sibakkan tirai, seperti menyambut
Seketika saling bertemu, bertatap
Aku menatap mu, pun kau menatapku

Ramah, hangat dan lembut
Siapa mampu menolak ?

Sedikit demi sedikit ku relakan menghiasi seisi ruang
Terbayang, betapa bahagia hari-hari seperti ini ?
Sekadar menyapa, menyambut dan memberi senyum

Tak terbendung pendar-pendar sinarmu menerangi, menghiasi
Menjadi pelita ditengah gulita,
melodi dikala sunyi

Ah, sorot itu
Terpancar dari tatap bulatmu, membuatku semakin rindu,
Terlebih senyum berpendarmu itu, saat menyapaku
Selalu

Namun
Perlahan kau beranjak keperaduan
Membawa sinarmu yang masih kurindu

Semakin meredup, redup, lalu menghilang
Meninggalkanku yang masih terpesona, terlena

Kau tahu betapa sulit aku lewati saat-saat seperti ini?
Berbeda denganmu yang mampu berpijar dalam kegelapan

Tanpamu, siapa aku ?
Sebuah titik yang hilang 

ditelan kepekatan 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline