Lihat ke Halaman Asli

Dua Aktivis Feminis Bicara tentang 13 Perempuan

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Soe Tjen Marching, Komponis, Doktor Studi Perempuan-Perempuan Indonesia, Monash University, Australia berpendapat tentang Buku Kumpulan Cerpen "13 Perempuan" karya Yonathan Rahardjo, "Bagaimana kisah para perempuan ditulis oleh seorang lelaki? Penokohan dan heroisme lelaki memang masih kuat dalam beberapa tulisan di dalamnya, namun inilah sebuah karya menarik untuk disimak karena di berbagai kehalusan perasaan tersirat,-inilah kemahiran menulis yang cukup mengesankan."

Adapun Chairil Gibran Ramadhan, Sastrawan Betawi, Eseis, dan Penulis Buku Perempuan di Kamar Sebelah: Indonesia, Women & Violence, mengungkapkan pendapatnya sendiri juga tentang Kumpulan Cerpen "13 Perempuan" karya Yonathan tersebut, "Angka 13 ditakuti karena mengandung kesialan. Dan menjadi perempuan adalah bentuk kesialan yang lain karena kerap menjadi korban kekuasaan laki-laki. Tapi di tangan Yonathan Rahardjo yang terwujud adalah kelembutan, kesahajaan, dan keramahan. Melewatkan cerita di dalamnya adalah sebuah kerugian bagi nurani dan moral."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline