Lihat ke Halaman Asli

Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya.

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13390808781383021872

Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya.

Pembacaan pertama: Semuanya top. Karena cerpen, ya perspektifnya tidak seperti novel. Pembacaan kedua: Dengan perspektif yang berbeda secara menyeluruh. Hasil yang terbaca cukup atau sangat berbeda. Cerita kehidupan yang lain. Cerita tentang pengarangnya disaput dengan warna-warna yang sengaja dijungkirbalikkan. Dibuat sederhana namun tetap rumit dan detail. Ada bumbu pembelaan diri dan narsisme di sana-sini. Ada kesedijan juga. Dikemas dengan indah. Tetap dengan saputan yang memunculkan ilusi. Membacanya dengan hati memunculkan keindahannya. Demikian jauh. Demikian dekat. Perjalanan tanda tanya tak berkesudahan. Myrza Rahmanita STIP Trisakti Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline