Saya mendapat inspirasi untuk membuat artikel '7 Sumber Pembaca Kompasiana" ini setelah menyimak artikel berjudul 'Penulis Tidak Butuh Jumlah Pembaca, Benarkah?' yang dibuat saudara Suko Waspodo, dan juga setelah membaca 'Artikel Ringan dan Narsis...' yang dibuat saudari Mike Reyssent.
Artikel yang dibuat saudara Suko Waspodo menyentil beberapa penulis yang kadang menyatakan tak peduli tulisannya dibaca atau tidak. Sedangkan saudari Mike Reyssent memberikan suatu pandangan mengenai tujuan dari menulis di dunia online, khususnya di Kompasiana. Dalam kolom komentar saya mengungkapkan salut kepada putri Mike Reyssent karena tulisan perdananya di Kompasiana berhasil menembus 800 lebih pembaca, dan terungkap lewat jawaban saudari Mike bahwa putrinya tersebut mempromosikan tulisannya lewat media sosial LINE.
Dalam pandangan saya, pembaca itu merupakan hal penting buat seorang penulis, terutama buat pegiat tulisan di media online. Pembaca adalah 'vitamin' buat penulis, yang jadi penambah semangat buat penulis untuk membuat artikel-artikel lainnya. Jumlah pembaca adalah tolak ukur keberhasilan penulis tersebut, terlepas tulisannya bermanfaat atau tidak buat banyak orang. Jika semakin banyak pembaca, maka semakin tenar penulis tersebut dan berpotensi dilirik untuk menerbitkan buku oleh penerbit. Penulis tenar juga berpotensi dijadikan sebagai nara sumber dalam kegiatan tertentu.
Saya dengan gamblang menyatakan bahwa pembaca adalah 'denyut nadi kehidupan' buat media online macam Kompasiana. Ada perspektif bisnis yang diukur dengan hadirnya pembaca di Kompasiana. Seperti yang kita ketahui bersama, Kompasiana merupakan salah satu produk perusahaan dari PT. Kompas Cyber Media. Semakin tinggi trafik jumlah pembaca, maka semakin banyak merek brand atau instansi tertentu yang bakal tertarik untuk bekerja sama dengan pihak Kompasiana.
Jika banyak merek brand yang mengajak kerja sama, pihak pengelola Kompasiana dan Kompasianer sama-sama mendapatkan keuntungan, diantaranya bisa membuat gelaran acara offline dengan satu tema tertentu, membuat ajang blog competition, serta membuat acara akbar Kompasianival.
Salah satu indikator ramai tidaknya media online macam Kompasiana adalah situs Alexa. Saat tulisan ini dibuat, Kompasiana menduduki peringkat 1847 dunia, dan peringkat 44 Indonesia di Alexa, yang menandakan Kompasiana merupakan media online yang ramai dibaca.
Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana Kompasiana mendapatkan sumber-sumber pembaca? Berikut saya jelaskan dengan rinci 7 sumber pembaca Kompasiana.
1. KOMPASIANER
Kompasianer merupakan 'jantung' dari Kompasiana, dengan kata lain Kompasianer adalah sumber pembaca utama buat Kompasiana. Ragam artikel yang dibuat Kompasianer tersebut bisa dilihat lewat kolom Headline, Highlight, Nilai Tertinggi, Rubrik, Event, Kompasiana TV, maupun lewat TAG tulisan terkait.
Kompasiana bisa menjadi media warga terkenal dan terpercaya seperti sekarang ini berkat ratusan ribu Kompasianer yang menuliskan reportase dan opini. Sudah ada jutaan artikel dibuat para Kompasianer yang menjadi sumber trafik buat Kompasiana.
Ada dua tipe Kompasianer menurut aktifitasnya, yaitu Kompasianer aktif dan Kompasianer pasif. Kompasianer aktif merupakan sumber pembaca yang sangat berharga buat Kompasiana. Para Kompasianer aktif tersebut rajin membuat artikel, juga rajin memberikan komentar dan vote, yang menambah banyak jumlah trafik di Kompasiana.