Saya sontak tersenyum bahagia saat melihat video 'The Heart Beat of Toba' yang diunggah channel YouTube Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Pikiran saya mengawan-awang terkenang masa-masa intim dengan Danau Toba yang indah.
Perkenalan intim pertama saya dengan Danau Toba terjadi belasan tahun silam. Tepatnya tahun 2007. Saya kala itu masih bergelut kerja di bidang perhotelan.
Saya yang baru menyelesaikan kontrak sebagai staf rendahan di salah satu hotel bintang lima di Jakarta, direkomendasikan oleh oom untuk mencoba karier pekerjaan baru di sekitaran Danau Toba.
Oom saya punya kenalan akrab seorang pengusaha properti yang baru saja membangun hotel di pinggir Danau Toba. Nama pengusaha itu adalah pak Togatorop.
Pak Togatorop bersama rekan-rekannya membangun hotel bintang tiga pertama di kabupaten Tapanuli Utara.
Nama hotelnya adalah Sentosa Lake Resort. Lokasinya di Kota Muara, berhadapan langsung dengan Pulau Sibandang.
Saat saya baru tiba di kota Muara dari Jakarta, kebetulan ada pak Togatorop sedang menginap di Sentosa Resort.
Pak Togatorop sempat mengajak saya dan beberapa staf hotel untuk mengelilingi Muara dan sekitarnya. Kami berkeliling menggunakan bus hotel berukuran sedang.