Lihat ke Halaman Asli

Yos Mo

TERVERIFIKASI

Bytedance Sport Contributor

Kuartet Atlet Indonesia Buat Hattrick di Olimpiade Rio 2016

Diperbarui: 5 Agustus 2016   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase foto buatan yos mo

Beberapa pekan mendatang bakal berlangsung multi event sport terakbar di dunia Olimpiade. Lebih dari 10 ribu atlet dari 180-an negara bakal berjuang jadi pemenang dalam Olimpiade yang berlangsung di Rio De Janeiro, Brasil. Dalam Olimpiade Rio 2016 disediakan 306 medali emas dalam 41 nomor olahraga yang dipertandingkan. 

Tiga pekan jelang dibukanya Olimpiade Rio 2016, sudah 25 atlet Indonesia memastikan ikut dalam multi event sport akbar ini. Kontingen Indonesia mengusung ambisi mengembalikan tradisi meraih medali emas yang sempat terhenti di Olimpiade London 2012. 

Terdapat kuartet atlet Indonesia yang membuat hattrick tampil di Olimpiade, Dua atlet merupakan wanita, dari cabang olahraga badminton dan panahan. Dua atlet lainnya adalah lifter angkat besi putra. 

LILIYANA NATSIR 

Liliyana Natsir/ sumber foto: victorsports.com

Liliyana Natsir, pemain badminton senior andalan di sektor ganda, bakal tampil ketiga kalinya di Olimpiade. Di Olimpiade Beijing 2008, Liliyana Natsir main di dua nomor sekaligus. 

Pemain yang akrab disapa Butet ini sukses meraih medali perak Olimpiade Beijing di sektor ganda campuran bersama pasangannya Nova Widianto. Tapi, Butet gagal total di sektor ganda putri. Butet bersama rekan duetnya Vita Marissa kalah di babak pertama. 

Di Olimpiade London tahun 2012, Liliyana Natsir hanya tampil di ganda campuran. Butet gagal meraih medali bersama rekan duetnya Tontowi Ahmad. Dalam pertandingan perebutan medali perunggu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah lawan ganda Denmark, Christinna Pedersen/Joachim Fischer Nielsen. 

Tahun ini Liliyana Natsir bakal berusaha meraih medali keduanya di Olimpiade, berjuang kembali bersama Tontowi Ahmad. Beberapa bulan lalu Tontowi/Liliyana sukses menjadi juara turnamen bergengsi Malaysia Open Super Series Premier. 

Hasil juara di Malaysia tersebut jadi modal berharga bagi Butet/Owi untuk meningkatkan kepercayaan diri jelang tampil di Olimpiade Rio De Janeiro. 

IKA YULIANA ROCHMAWATI

Pepanah putri Ika Yuliana Rochmawati langsung tersingkir di babak pertama di Olimpiade Beijing tahun 2008, kalah lawan pepanah Amerika Serikat.

Ika Yuliana Rochmawati (tengah) saat juara Piala Dunia 2014/ sumber foto: worldarchery.org

Prestasi Ika Yuliana membaik dalam Olimpiade London 2012. Ika berhasil lolos hingga babak perdelapan final, sebelum akhirnya kalah tipis lawan pepanah Russia dalam babak ini.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline