Prestasi mengesankan kembali diukir oleh duet petenis manis, Martina Hingis & Sania Mirza. Ganda putri peringkat satu dunia tersebut berhasil menjadi juara di Australia Terbuka 2016.
Duet janda muda dari Swiss dan India tersebut menang dua set langsung 7-6 (7-1), 6-3 dalam partai final melawan pasangan dari Republik Ceko, Andrea Hlavackova/Lucie Hradecka.
Keberhasilan Martina Hingis & Sania Mirza memenangkan gelar juara di Australia Terbuka 2016 menjadi gelar Grand Slam ketiga secara beruntun yang mereka raih. Duet yang akrab dijuluki 'Santina' ini sukses menjuarai Grand Slam Wimbledon dan US Open tahun 2015 silam
Hingis/ Mirza juga membukukan rekor 36 kali menang beruntun. Hanya terpaut 8 kemenangan lagi dari rekor dunia 44 kemenangan beruntun dalam tenis ganda putri yang pernah dibuat pasangan Jana Novotna/ Helena Sukova di tahun 1990.
Hingis/ Mirza tak terkalahkan dan memenangkan delapan turnamen sejak tampil di Grand Slam US Open bulan September 2015.
Martina Hingis dan Sania Mirza pertama kali berduet pada bulan Maret 2015. Keduanya langsung memenangkan tiga turnamen perdana yang mereka ikuti, yakni BNP Paribas Open, Miami Open dan Volvo car Open.
Sania Mirza yang saat ini berusia 29 tahun, prestasinya naik tajam pasca diceraikan sepihak oleh atlet kriket ternama Shoaib Malik.
Selain meraih tiga gelar juara ganda putri grand slam bersama Hingis, ada tiga gelar juara ganda campuran turnamen grand slam pernah diraih Sania Mirza.
Sayang, Sania Mirza gagal menembus final ganda campuran Australia Terbuka tahun ini. Mirza dan pasangannya ivan Dodig kalah di semifinal melawan Bruno Soares/ Elena Visnena.
Martina Hingis, petenis berkebangsaan Swiss yang kini telah berusia 35 tahun, pernah mendominasi tenis putri pada era akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Petenis cantik tersebut pernah mengukir sejarah sebagai juara termuda tunggal putri Wimbledon pada tahun 1997, saat dirinya masih berusia belia 16 tahun.