Boxing Day Premier League tahun ini bakal sangat seru dan menegangkan, karena dua klub yang ditangani manajer gaek bakal saling berebut puncak klasemen, yaitu Leicester City dan Arsenal.
Penggemar sepakbola di seantero dunia patut bersyukur bangsa Britania memiliki tradisi unik. Ketika hampir semua kompetisi elit sepakbola di Eropa libur saat Natal dan menjelang tahun baru, kompetisi tetap diadakan di Britania Raya tepat sehari setelah Natal, yang dikenal sebagai Boxing Day.
Bagi masyarakat Britania Raya (Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, Wales), Boxing Day merupakan hari libur istimewa. Mereka berpesta, berbelanja atau menonton tontonan yang mereka suka. Karenanya, kompetisi sepakbola tetap bergulir sehari setelah Natal. Jika kompetisi sepakbola diliburkan, seluruh rakyat Britania Raya akan protes, karena sepakbola sudah menjadi bagian dari hiburan dan wisata keluarga bagi sebagian besar masyarakat di sana.
Federasi Sepakbola Inggris (FA) sudah mengatur jadwal pertandingan semua divisi di Liga Inggris dengan sangat rapi. Diusahakan tim yang bertanding bertetangga atau jaraknya tidak berjauhan saat Boxing Day. Hal tersebut dilakukan agar tim dan suporter tidak melakukan perjalanan terlalu jauh dan tidak membuang waktu saat hari istimewa.
Boxing Day tahun ini, persaingan sengit memperebutkan puncak klasemen terjadi antara Leicester City dan Arsenal di kompetisi tertinggi Liga Inggris, Premier League. Yang menarik, satu-satunya kekalahan yang pernah diderita oleh Leicester City di Premier League musim ini adalah saat berhadapan dengan Arsenal pada bulan September silam.
Tak ada yang menduga Leicester City mampu memimpin klasemen saat Natal, karena semusim lalu Leicester City nyaris terdegradasi. Saat ini Leicester City berada di peringkat pertama klasemen dengan perolehan 38 poin dari 17 kali bertanding. Sosok manajer gaek Claudio Ranieri paling berjasa mengantarkan Leicester City buat prestasi mentereng pada awal musim ini.
Walau baru awal musim ini menangani Leicester City, Claudio Ranieri sudah tak asing dengan kompetisi sepakbola Inggris, karena pernah menangani Chelsea pada tahun 2000 hingga 2004. Ranieri sendiri berulang kali mengatakan bahwa target utamanya adalah mengamankan Leicester City dari degradasi dengan minimal meraih 40 poin di Premier League. Namun, belum setengah musim kompetisi berjalan, target Ranieri tadi sudah hampir terlampaui, bahkan Leicester City kini sedang berada dalam trek juara.
Kekuatan utama Leicester City pada awal musim ini terletak pada ketajaman lini serang yang mereka miliki. Sejauh ini The Foxes (julukan Leicester City) menjadi klub Premier League paling subur mencetak gol, sebanyak 37 gol telah dibuat oleh The Foxes dari 17 pertandingan, menghadirkan dua sosok pemain yang rajin menjebol gawang lawan, yaitu Jamie Vardy (15 gol) dan Riyad Mahrez (13 gol). Gelandang tengah Marc Albrighton juga berjasa besar mengangkat prestasi The Foxes. Albrighton sudah membuat 6 assist, hanya kalah satu assist dari jumlah assist yang dibuat Riyad Mahrez.
Leicester City bakal tampil di kandang lawan pada saat Boxing Day 2015. The Foxes bakal menyambangi Stadion Anfield menghadapi klub tuan rumah Liverpool. Jelas bakal tak mudah bagi Leicester City untuk meraih poin penuh di Stadion Anfield. Untunglah pada saat ini Liverpool sedang dalam tren permainan negatif tak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir, yang memperbesar kans The Foxes untuk menang.
Dalam pertemuan terakhir yang berlangsung tanggal 1 Januari 2015 lalu, Leicester City sanggup menahan imbang Liverpool di Stadion Anfield dengan skor 2-2. Karenanya The Foxes berpotensi besar dapat meraih kemenangan di kandang Liverpool dalam pertandingan Boxing Day nanti.