Lihat ke Halaman Asli

Yos Mo

TERVERIFIKASI

Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

Olimpiade Rio Setahun Lagi, Bagaimana Kesiapan Kontingen Indonesia?

Diperbarui: 19 Agustus 2015   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Multi event olahraga terbesar di dunia, Olimpiade bakal digelar setahun mendatang di Rio De Janeiro, Brasil. Pembukaan Olimpiade Rio bakal digelar tanggal 5 Agustus 2016 mendatang. Sebanyak 306 medali emas dari 28 cabang olahraga bakal diperebutkan di Olimpiade Rio 2016. 

Indonesia tentunya berambisi untuk merebut emas di Olimpiade Ro 2016, setelah pada gelaran Olimpiade 2012 gagal meraih emas. Pada Olimpiade 2012 di London, kontingen Indonesia harus 'menelan pil pahit' karena hanya bisa meraih satu medali emas dan satu medali perunggu, yang membuat tradisi emas sejak Olimpiade 1992 terputus. Lebih mirisnya lagi, cabang olahraga bulu tangkis yang selama ini jadi pendulang medali emas buat Indonesia, sama sekali tak meraih medali di Olimpiade 2012 London. 

Kita bangsa Indonesia tentunya berharap besar kembali lagi ada lagu 'Indonesia Raya' dan ada bendera Merah Putih berkibar dalam gelaran Olimpiade. Bagaimana potensi dan persiapan kontingen Indonesia dalam menghadapi Olimpiade 2016 Rio De Janeiro? Saya bakal kupas tuntas tentang kondisi terkini dan tantangan yang bakal di hadapi atlet Indonesia menghadapi Olimpiade 2016.

POTENSI MEDALI EMAS BUAT INDONESIA di OLIMPIADE 2016 

Dari 28 cabang olahraga yang diperlombakan di Olimpiade 2016 Rio De Janeiro, atlet Indonesia berpeluang besar meraih medali emas di sektor ganda putra dan ganda campuran bulu tangkis, dan di sektor angkat besi putra.

Keberhasilan Muhammad Ahsan/ Hendra Setiawan menjadi juara dunia ganda putra bulu tangkis pada akhir pekan lalu, menumbuhkan optimisme besar buat Indonesia untuk meraih medali emas di Olimpiade Rio. Muhammad Ahsan/ Hendra Setiawan kini harus bisa mengatur ritme penampilan selama setahun ke depan, agar bisa mencapai penampilan puncak di Olimpiade Rio.

Indonesia juga punya tiga ganda putra lainnya yang harus bisa masuk peringkat delapan dunia di bulan Mei 2016 mendatang agar bisa tampil di Olimpiade.  Pasangan Angga Pratama / Ricky Karanda Suwardi, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/ Ade Yusuf, Andrei Adistia/ Hendra Aprida Gunawan harus mampu berprestasi bagus di berbagai turnamen dalam dalam sembilan bulan mendatang. Dari ketiga pasangan tersebut, Angga Pratama / Ricky Karanda Suwardi saat ini memiliki peringkat dunia paling tinggi, ada di peringkat 13 dunia, kemungkinan peringkat mereka akan naik lagi dalam rilis terbaru peringkat Kamis besok karena sukses lolos ke perempat final Kejuaraan Dunia di Istora Senayan.

Di sektor ganda campuran bulu tangkis, pasangan Tontowi Ahmad/ Lilyana Natsir masih jadi andalan utama Indonesia untuk mendulang emas di Olimpiade Rio. Tantangan terberat bagi Tontowi Ahmad/ Lilyana Natsir adalah bagaimana cara untuk mengalahkan juara dunia Zhang Nan/ Zhao Yunlei. Dalam Kejuaraan Dunia di Istora, Tontowi/ Lilyana kurang tenang saat sudah match point di set kedua semifinal, sehingga Zhang Nan/ Zhao Yunlei bisa memenangkan pertandingan.

Indonesia juga memiliki tiga ganda campuran yang berpotensi meraih medali di Olimpiade Rio, yaitu Praveen Jordan/ Debby Susanto, Riky Widianto/ Puspita Richi Dili, Edi Subaktiar/ Gloria Emanuelle Widjaja. Ketiga pasangan tersebut harus saling bersaing terlebih dulu masuk peringkat delapan besar dunia hingga bulan Mei 2016 mendatang agar bisa tampil di Olimpiade Rio. Praveen Jordan/ Debby Susanto memiliki potensi meraih medali lebih baik, karena di Kejuaraan Dunia lalu sukses menembus perempat final. 

Eko Yuli Irawan bakal jadi tumpuan utama Indonesia untuk meraih medali emas di Olimpiade Rio di cabang angkat besi. Di Olimpiade 2012 London, Eko Yuli Irawan sukses meraih medali perunggu di kelas 62 kg. Empat tahun sebelumnya Eko Yuli Irawan juga meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing di kelas 56 kg.

Jelang tampil di Olimpiade Rio, Eko Yuli Irawan sudah menunjukkan potensi meraih medali emas setelah sukses merebut medali perak kelas 62 kg Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kazakhstan bulan November 2014 lalu. Lawan terberat Eko Yuli Irawan di Olimpiade 2016 adalah lifter Korea Utara, Kim Un Guk yang merupakan juara dunia 2014 dan peraih medali emas Olimpiade 2012. Eko Yuli Irawan kini sedang bersiap tampil mengikuti Kejuaraan Angkat Besi se-Asia di Phuket bulan September mendatang, dan juga di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2015 di Houston bulan November nanti. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline