Keberhasilan timnas Chile menjadi juara Copa America 2015 tak lepas dari kehandalan pelatih Jorge Sampaoli membuat strategi taktik yang tepat dalam menghadapi berbagai pertandingan. Sepanjang gelaran Copa America 2015, Sampaoli menerapkan tiga formasi yang berbeda buat Chile, yaitu formasi 3-4-2-1, 3-4-1-2, dan 4-3-1-2.
Sampaoli juga selalu mengubah formasi line up pemain Chile dalam setiap pertandingan di Copa America. Saat akan menghadapi Peru di semifinal, Chile kehilangan bek sentral andalan Gonzalo Jara karena terkena skorsing akibat membuat insiden memalukan dengan Edinson Cavani di babak perempat final. Absennya Jara tak membuat Sampaoli khawatir. Dengan percaya diri tinggi Sampoli mengatakan bahwa Chile tak bergantung kepada satu pemain bintang saja, terdapat dua pemain yang sama baiknya di posisi yang sama dalam skuat Chile.
Tentunya memerlukan keberanian dan juga perhitungan yang matang dari Sampoli saat memutuskan untuk mengubah strategi formasi pemain. Berkat kecerdikan dan keberanian Sampaoli dalam mengubah strategi tersebut, La Roja Chile akhirnya finis sebagai pemenang merengkuh trofi juara Copa America 2015.
FORMASI & STRATEGI SAMPAOLI vs EKUADOR (GRUP A)
Pada pertandingan pembuka Copa America 2015 melawan Ekuador, Jorge Sampaoli menampikan formasi 3-4-2-1 dalam line up pemain Chile. Alexis Sanchez dimainkan sebagai penyerang tengah tunggal. Arturo Vidal dan Jorge Valdivia berfungsi jadi gelandang serang sekaligus penyerang lubang. Sayap kanan dan kiri dihuni oleh Mauricio Isla dan Jean Beausejour.
Walau mendominasi permainan di babak pertama, pemain-pemain Chile kesulitan membongkar pertahanan rapat Ekuador. Jorge Sampaoli lalu membuat keputusan memainkan Eduardo Vargas untuk menggantikan Jean Beausejour sejak awal babak kedua. Dengan masuknya Eduardo Vargas ke lapangan, maka formasi pemain Chile jadi 4-4-2. Eugenio Mena yang tadinya diplot jadi bek tengah berganti peran jadi bek sayap kiri.
Perubahan strategi yang diterapkan Sampaoli berbuah positif. Daya gedor serangan Chile jadi semakin bertenaga. Pada menit ke-66 Arturo Vidal dijatuhkan dalam kotak penalti Ekuador. Vidal sendiri kemudian mengeksekusi tendangan penalti dengan sempurna, yang membawa Chile unggul 1-0. Pada penghujung babak kedua, Eduardo Vargas sukses membuat gol tambahan buat Chile, yang memastikan Chile menang 2-0 atas Ekuador.
Susunan Pemain Chile:
Claudio Bravo; Gonzalo Jara; Gary Medel; Eugenio Mena; Mauricio Isla; Jean Beausejour (Eduardo Vargas '46); Marcelo Diaz; Charles Aranguiz (David Pizarro '85); Arturo Vidal; Jorge Valdivia (Matias Fernandez '68); Alexis Sanchez
FORMASI & STRATEGI SAMPAOLI vs MEKSIKO (GRUP A)
Penampilan ciamik Eduardo Vargas di pertandingan pertama, membuat Sampoli mengubah formasi Chile dalam pertandingan kedua melawan Meksiko. Sampoli menerapkan formasi 3-4-1-2 dengan menduetkan Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez di lini depan. Jorge Valdivia diplot jadi playmaker. Marcelo Diaz digeser posisinya jadi sayap kiri menggantikan posisi Jean Beausejour. Eugenio Mena tak dimainkan oleh Sampoli, digantikan oleh Miiko Albornoz.
Formasin 3-4-1-2 ini membuat permainan Chile jadi lebih menyerang, dan sukses membuat dua gol di babak pertama yang masing-masing dibuat oleh Vidal dan Eduardo Vargas. Namun, lini pertahanan Chile tampil jelek, terutama penampilan Miiko Albornoz, sehingga Meksiko bisa membuat dua gol pada babak pertama.
Chile kemudian mencetak gol ketiga pada awal babak kedua melalui tendangan penalti Arturo Vidal. Namun karena kelalaian Miiko Albornoz menjaga pertahanan, lewat serangan balik cepat Meksiko berhasil menyamakan kedudukan jadi 3-3 lewat gol Vicente Matias Vuoso.
Susunan Pemain Chile:
Claudio Bravo; Gonzalo Jara; Gary Medel; Miiko Albornoz (Jean Beausejour '87); Mauricio Isla; Marcelo Diaz (Eugenio Mena '71); Charles Aranguiz; Arturo Vidal; Jorge Valdivia; Alexis Sanchez; Eduardo Vargas (Mauricio Pinilla '85)